Lihat ke Halaman Asli

Ayu Diahastuti

TERVERIFIKASI

an ordinary people

Puisi: Maaf, Tak Ada Foto Mei Ini

Diperbarui: 14 Mei 2024   07:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sudut gang Kemlayan kini, di mana 14 Mei 1998 menjadi akses euforia penjarahan massal| dokumentasi pribadi 

Menembus malam gerahmu, Mei
anganku melayang pergi
perlahan mimpi-mimpi menampi
berjuta kilatan gambar

pada himpitan nukleus accumbens
pada siang bolong
pada ledakan molotov bak mesiu rancu

Tepat di tengah badanmu, Mei
kucoba memejamkan mataku
namun aku kalah atas sejarah

darah telah ditukar dengan semangkuk ambisi
kuasa para demit dirampas manusia!
siang bukan ingin bolong
siang terhimpit asap hitam merupa atap langit

Sepasang mata bola menyala
seperti lidah neraka
cacat logika, menelusup mencari mangsa
"mungkin saja," pikirnya
"ada di balik rolling door bertulis 'Milik Pribumi'
mangsa bermata sipit siap ganyang.
"

Beratus pasang mata bola berbinar
menari
berpesta
Ah!

Radio, televisi, dipanggul
rencengan sabun di pundak
Aaah! Rampasan!

Menembus pertengahan malammu, Mei
Manusia, tumbal sebuah era

===

*Solo, 14 Mei dua puluh enam tahun yang lalu. Sebuah masa, saat kelam dan rimba gulita menudungi Solo dengan pohon-pohon durjana.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline