Lihat ke Halaman Asli

Ayu Diahastuti

TERVERIFIKASI

an ordinary people

Suatu Ketika Pada Nukleus Accumbent

Diperbarui: 13 Desember 2023   21:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sore di jembatan pasar gede| dokpri

arak-arakan air berlomba menuruni awan
tiap tetesnya menampi selaput ingatan
ia, sang penguasa bertaruh hari ini hujan
akan berlabuh

apa yang membuatnya jatuh
tak ada yang memaksa bulir-bulir air meruntuh
tak ada yang membuatnya tergesa
turun dari atap Swargaloka

riaknya membungkam jemari-jemari bermulut
mengganti ambisi yang menyalak seperti
serigala bertutur domba
sementara ia lapar mangsa
melolong dalam ringkih nafsu dan syahwat kuasa

arak-arakan air dari mata-mata proletar
berlapang dada
menjereng nadi-nadi altruis
demi berkibarnya panji-panji ekspektasi
demi berdirinya realita abstraksi
demi piring berisi nasi

air hujan telah berhenti
mungkinkah semua titik-titik akan berhenti menitik?

===

*Solo, saat hujan menetes; menderas ingatan dan kenikmatan. 

 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline