Lihat ke Halaman Asli

Ayu Diahastuti

TERVERIFIKASI

an ordinary people

Hari Anak Nasional ala Neurosains: Krisis Kesehatan Mental Menanjak, Pedulikan Empati Anak

Diperbarui: 25 Juli 2023   02:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: anak-anak remaja| unsplash.com @ Duy Pham

Kabar yang lewat di salah satu laman kompas.id mengetuk pintu literasi saya. Berita lawas namun sepertinya menjadi PR panjang bagi kita yang mau peduli terhadap tumbuh kembang anak.

Kembali, kasus kesehatan mental mendapat highlight dalam dunia pengasuhan anak.

Maka, bolehlah kiranya saya mengajak para pembaca bijak. Mari menggelar tikar; bersama belajar. Bukan asal saling tuduh namun saling asah dan asuh dalam tali asih.

Meningkatnya angka kasus perilaku yang dianggap menyimpang serupa perudungan maupun kenakalan remaja lainnya semakin santer bermunculan. 

Semakin prihatin? Well, tentu saja. Tetapi lebih dari sekadar prihatin. Ditambah lagi, statistik dari WHO menyoal perkara kesehatan mental remaja di dunia ini memang dalam kondisi yang memprihatinkan. Yang kemudian muncul adalah pertanyaan sampai di manakah peran lingkungan dalam nurturing? 

Mengungkit kembali persoalan klasik ini, sebenarnya saya telah menuliskannya dalam rangkaian kecerdasan emosi dan peran pentingnya dalam sebuah kelompok sosial. 

Namun, saya sadar karena sudah lama tidak menulis di Kompasiana, maka lampaulah tulisan-tulisan saya. Mana ada yang ingat, Lyntang...xixixi. Kek loe terkenal aja...

Okay, silakan pilih artikel-artikel saya tentang kecerdasan emosi di bawah ini.

Baca juga: Twitter ala Elon Musk, antara Emosi dan Rasionalitas

Baca juga: Tentang Recalling Memory dan Pentingnya Mengelola Kecerdasan Emosi 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline