Lihat ke Halaman Asli

Ayu Diahastuti

TERVERIFIKASI

an ordinary people

Mistisisme dalam Bingkai Neurosains

Diperbarui: 24 September 2022   08:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi artificial neural network | via sciencephoto.com

Kapan terakhir kali kita mendengar atau melihat segala sesuatu yang dikaitkan dengan ritual-ritual mistis? Kemarin, beberapa hari yang lalu? Atau baru saja ini?

Mistisisme. Menurut KBBI, yang disebut dengan mistisisme merupakan paham yang memberikan ajaran mengenai hal-hal yang tidak terjangkau oleh akal manusia. 

Karena ada kata akal, ini jadi sangat menarik. Do you know why? Mari kita melihat mistisisme dari kaca pandang mekanisme otak kita. Bagaimana seseorang mudah percaya pada segala yang berbau mistis? Apa yang terjadi saat otak kita mencerna hal-hal mistis?

Well, sebelumnya, saya akan memberikan diskalimer. Bahwa apa yang saya tuliskan ini tidak mempunyai tendensi apa pun atas keyakinan mana pun. Mari kita belajar bersama cara pandang sains pada mistisisme.

Bila Anda berkeberatan untuk meneruskan membaca, ya monggo saja. Silakan berhenti sampai di sini saja. Karena apa yang akan saya bawa ini memang bukan sebuah common sense. 

Anda ingin meneruskan? Kemon markinjuuut...

Mari kita mejelajah pada masa pra sejarah. Ini menarik bahwa pada masa pemburu pengumpul, ternyata telah dikenal bagaimana mistisisme telah mengisi kehidupan para pemburu pengumpul.

Pada masa teknologi api ditemukan, beberapa aktifitas para pemburu pengumpul menjadi lebih efisien. Para ahli dan peneliti berpendapat bahwa pada waktu itu diperkirakan para pemburu pengumpul mulai mengembangkan kemampuan berbahasa mereka.

Beberapa ahli bahkan meneliti lebih jauh mengenai hal ini. Pada masa Neanderthal, misalnya. Mereka sudah mengenal ritual-ritual yang dilakukan sebagai reaksi empati dalam satu kelompok.

Misteri Alam Semesta? Apa Itu?

"Demi apapun! Owh jangan fisika dong. Berat....beraaat."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline