Selamat datang kembali di laman saya. Bagaimana kabar Anda? Saya harap semua dalam keadaan baik.
Dalam artikel was wes wos kali ini saya ingin membahas salah satu kebutuhan yang seringkali terlewat untuk kita bincangkan.
Ya, bukankah seringkali kita membincangkan perihal makan dan atau seksualitas. Wah kalau sudah nyenggol dua hal itu, perbincangannya pasti bakalan seru. Iya atau iya? Padahal ada satu hal lagi yang menjadi kesukaan kita tetapi jarang kita sadari.
Apa cobak? Yup, TIDUR.
Hmm, sungguh. Penulis artikel ini aneh-aneh. No wind no rain, ga ada angin ga ada hujan, hla kok ya sempat- sempatnya membahas masalah tidur dan mimpi.
Hehehe....
Ya, kalau saja tidur bukan kesukaan dan kebutuhan kita, lha terus ngapain cobak kita menghabiskan sepertiga waktu kita. Bayangpun, rerata kita menghabiskan waktu 7- 8 jam sehari untuk tidur.
Sebagian besar dari kita menyukai waktu tidur. Ya, memang bagi sebagian kecil orang tidak menyukai waktu tidur. Atau hanya mempunyai periode tidur yang sangat singkat bila dibandingkan dengan durasi tidur kita pada umumnya.
Tidur merupakan perkara yang kelihatannya sepele, namun penting. Tidur sangat berpengaruh pada kesehatan mental kita. Ga percaya? Coba cek website kesehatan kesayangan Anda masing-masing. Aduh usai donk literasi ane. Xixixi.
Wokay dah. Yuk das des. Di kesempatan kali ini, kita akan bersama-sama belajar tentang tidur dan mimpi dari kaca mata neurosains. So, hayuk kita pakai kacamatanya, Saudara!
Perjalanan Mimpi dan Interpretasinya