Lihat ke Halaman Asli

Ayu Diahastuti

TERVERIFIKASI

an ordinary people

Puisi: Litani Semara

Diperbarui: 14 Februari 2022   22:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

via unsplash @elisabeth tsung

Hari itu
hati ini menanti
sekerat cinta beraroma rindu
gugur di simpang ambang

Malam empat belas tinggal setengah gelas
semua hilang berbuih kenang

larut dalam luruh belaimu;
terbata lidahku mengeja asmara
pada bejana litani doa

badai menggulung kita
ya, badai musim ini, Tuanku
badai kemarin sore datang bertandang
menembus dinding bilik milik kita 

Malam empat belas tinggal setengah gelas
semua hilang berbuih kenang

musim telah gugur meretas
nada renjana tanpa batas 

malam ini pelupuk cahaya merinduimu
Tuanku, angin mereguk sukma; menungguimu
dan jelaganya menjaring jiwaku:
Bait Cintamu

*Solo... ketika kau menjadi sauh kala jiwaku meluruh dalam badai. Terima kasih. 


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline