Lihat ke Halaman Asli

Ayu Diahastuti

TERVERIFIKASI

an ordinary people

Reparenting: 4 Hal Penting Saat Proses Pengasuhan Inner Child

Diperbarui: 2 April 2022   10:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi mengenali hal penting dalam reparenting.| Sumber: iStock/Fizkez via parapuan.co

Halo, Teman. 

Ada musim hujan kah di sana? Semoga Anda semua dalam kondisi sehat, ya? 

Satu hal yang mendorong saya menuliskan artikel ini adalah fakta mengenai kekerasan terhadap anak yang semakin hari ternyata semakin naik. 

Berdasar dari data KemenPPPA kekerasan terhadap anak semakin meningkat dalam kurun waktu tiga tahun belakang. 

Mulai tahun 2019 yang lalu, kasus terlapor sebesar 11.057 kasus. Di tahun 2020 naik menjadi 11.278 kasus. Sedangkan data yang diperoleh selama bulan Januari-September 2021 sebanyak 9.428 kasus terlapor.

Tanpa mengecilkan arti dari efektivitas jerat hukum dan kuatnya regulasi negeri ini menopang kasus kekerasan terhadap anak, saya ingin mengajak Anda kembali menilik bilik keluarga kita sendiri. 

Memindai jauh ke dalam diri sendiri. Tentang perjalanan kita menjalani proses pengasuhan anak-anak kita. 

Namun, sebelum melanjutkan artikel ini, izinkan saya membuat disclaimer

Bahwa artikel ini saya unggah bukan bertujuan untuk menyalahkan orangtua. Tetapi, lebih dari pada itu. Mari kita bersama-sama saling belajar untuk lebih menyayangi diri sendiri

Akhir-akhir ini, saya seringkali menjumpai orangtua terjebak dalam sebuah kondisi yang sulit dalam proses pengasuhan. Rasanya, habis tenaga untuk mengatasi anak yang sedang bandel. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline