Lihat ke Halaman Asli

Ayu Diahastuti

TERVERIFIKASI

an ordinary people

Puisi: Interlude Sebuah Masa

Diperbarui: 12 Desember 2021   21:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

via unsplash @hali marten

Jangan engkau tanya
Seberapa jauh sinar berpendar
Atau seberapa tinggi
langit bersembunyi dari cahaya

Kata-kata terlalu renta memikul makna
runtuh dalam kecap ucap
Kata-kata merapal hikayatnya di atas singgasana jumawa
meretas, dan menjatuhi tanah atas

Seketika detak hidup:
sedang menerka rasa
Sesaat sepi ada di tengah gempita

Seketika detak hidup:
sedang menghitung
wajahmu yang merangkak
di sela buih cahaya

Seketika detak hidup:
sedang menguliti detik
meniupi cintamu ke arah labuhan

dan aku pun
mulai menghitung
rinai rencana renjana

dan syair-syair kita
seperti apel emas
di atas pinggan perak

*Solo,.... hepi born day, kawan senyap tanpa suara. Penulis ku, tetaplah menulis, itulah cara kita saling membaca. Menyapa dalam senyap. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline