(sebentuk sawala kita)
sebenarnya kusembunyikan satu kata
agar bahasa kita berasa selalu kurang apa
memang ku sengaja
seperti suatu ketika kau menghamburkan diri
ke dalam pelukan sunyi
aku mengejar langkah kaki sepi
mencari hingga kolong janari
tercekat ku di ruang kau dibawa serta
sebuah rimba di ujung dunia sana
seolah aku tiada mampu meraihnya
apa kau mengerti, kala itu
kata-kata berserakan di kediaman hati
tentang kita, yang adalah kata tanya
pada relung palung tanpa jendela bertepi
masih ada satu kata yang kusimpan di bawah bantal rayu
agar esok kau selalu penuh tanya dalam urai sapa kau dan aku
ajar aku mengerti arti setiap ruas bahasa santunmu yang membiusku
*Solo....sejumput waktu dari balik bilik jendela suatu ruang tak bertepi tanpa tapi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H