Mengapa kau mencari helai daun yang telah terjatuh kemarin? Bukankah daun itu telah mengering? Ia hanya helai daun yang telah menguning.
Mengapa kau mengharapkannya kembali kepada ranting yang membiarkannya menempel sekian hari?
Bagaimana mungkin kau menyimpan harap begitu meluap? Seperti uap dari kopi panas yang kau biarkan dingin di mejamu pagi tadi, melayang, jauh, dan pergi
Janji selalu menyala, hati selalu membara, tapi apa mau dikata, bila rasa berubah makna, bila masa hendak menumpahkan kuasa, apakah lagi makna ujar dan himpunan aksara?
Robohkan saja semua mimpi dan rasa, punahkan saja semua traktat dan maklumat, rebahkan saja kisah di atas tirai hikayat, biarkan saja ngengat dan karat melumat ikrar dengan nikmat.
*Solo,... sebuah kontemplasi tentang jarak antara ekspektasi dan realita