Lihat ke Halaman Asli

Ayu Diahastuti

TERVERIFIKASI

an ordinary people

Silent Treatment: Anda Diabaikan atau Mengabaikan?

Diperbarui: 28 April 2022   23:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi: diam tidak selalu menyelesaikan masalah |via sheknows.com

Salah satu tujuan hadirnya pertengkaran adalah agar kita belajar mengenal bagaimana kita menghadapi sebuah permasalahan. Bukankah belajar adalah proses seumur hidup?

Bertengkar mungkin adalah hal yang tak terelakkan dalam lingkup sosial kita. Sebagai manusia, adalah normal apabila kita terlibat dalam sebuah pertengkaran.

Bukan hal yang aneh apabila pasangan suami-istri terlibat dalam pertengkaran. Mulai dari hal sederhana seperti istri yang selalu menggerutu bila suaminya meletakkan handuk basah di atas tempat tidur. Atau seorang suami-istri yang bertengkar ketika sang suami merasa tidak nyaman menemani istri sibuk berbelanja di mall.

Pertengkaran pun bisa jadi melebar menyenggol hal-hal sensitif yang kemudian menyebabkan pertengkaran tersebut menjadi lebih "seru". Ini mengapa konflik memang harus ada dalam relasi. 

Bila sup hangat dengan bermacam komposisi diracik sedemikian rupa tanpa diberi bumbu, maka hanya sayur rebus hambar yang terasa. Begitu pun dengan pertengkaran dalam sebuah relasi.

Pemicu pertengkaran dalam rumah tangga dapat datang dari sisi ekonomi, jarak (bagi yang Long Distance Marriage), perbedaan prinsip pola asuh anak, konflik dengan saudara, dan masih banyak pemicu lain.

Beragam cara dilakukan pasutri dalam meredakan konflik yang ada. Tetapi, di sini saya akan mengulas tentang perilaku silent treatment (yang mungkin pula terjadi di berbagai aspek lingkup sosial kita) dalam kehidupan rumah tangga.

Disclaimer: tulisan dalam konten ini saya buat bukan untuk bertujuan ingin menggutui ataupun seolah memberi justifikasi. Bila ada yang merasa menjadi bagian dalam konten ini, sangat disarankan untuk menghubungi konselor yang menjadi ahli dalam permasalahan ini, baik itu psikolog atau pun psikiater.

Silent treatment bukan komunikasi berjeda

Silent treatment adalah suatu kondisi dimana individu yang terlibat dalam pertengkaran, dalam hal ini pasangan suami istri lebih memilih untuk tidak memberikan respon, atau mengabaikan ucapan pasangan, menolak untuk merespon pandangan pasangan, tidak membalas pesan singkat maupun panggilan telepon dari pasangan.

Silent treatment berbeda dengan upaya memberi jeda, menarik diri untuk meredakan emosi, agar dapat berkomunikasi dengan lebih tenang kepada pasangannya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline