DIMAS
Kucari Alex saat kutinggal membukakan pintu untuk si pengantar pizza. Setelah aku kembali, di ruang tamu sudah tak ada orang. Mungkin Alex sudah pergi.
Gawaiku berdering. Kulihat ada wajah cantik tertampak di monitor. Kupandangi wajah itu sebentar, baru kuangkat telepon dari wanita cantikku, Reni. Kami membut janji bertemu di cafeku.
Untuk alasan apa pun, jika ku yang meminta, kapan pun dan dimana pun itu, aku akan selalu siap untukmu, cintaku,....
Di sebuah tikungan jalan, aku melihat sosok yang sangat kukenal. Dari kejauhan pun mataku masih mampu dengan jelas mengenali siapa gadis itu.
Ternyata benar dugaanku. Reni menunggu di sebuah halte bis yang tak jauh dari pasar induk, dengan menenteng sebuah helm.
"Ren, mau ke mana?" kubuka helm ku. Kulihat dia agak terkejut.
"Aku mau ke cafemu, Dim. Motorku tadi rusak di jalan. Aku bawa ke bengkel. Ini aku mau naik ojol,"
Hmmm, kesempatan bagiku untuk mengantarnya.
"Mo bareng sama aku yuk. Kan memang kita setujuan?"
Kening Reni berkerut. Bola matanya memutar ke kiri dan ke kanan. Sebentar ia melihat ke arah motorku.