Lihat ke Halaman Asli

Ayu Diahastuti

TERVERIFIKASI

an ordinary people

Membangun Sebuah Relasi dengan yang Sudah Menikah

Diperbarui: 10 September 2019   21:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar: Adegan film "Love, Rosie" | itcher.com

Suatu pagi yang cerah. Kala saya membaca sebuah artikel cantik dari seorang blogger Kompasiana, mbak Pretty Woman, "Amankah Wanita Single Bersahabat dengan Laki-Laki Menikah?". Ulasan yang cukup menarik dan lugas. Sederhana dan mengalir tegas.

Mengangkat topik persahabatan memang sangat menarik. Dipandang dari sisi mana pun tetaplah menarik. 

Membangun sebuah relasi, itu mungkin menjadi kebutuhan setiap manusia pada masa yang serba "elektronik" ini. Benar, apakah aman bagi wanita single untuk menjalin relasi dengan laki-laki yang sudah menikah?

Ijinkan kali ini saya membagi sebagian perjalanan hidup saya. 

Sebagai seorang single memang tidak lepas dari kebutuhan romantika dialektis dengan lawan jenis. Perasaan ingin mendapatkan kehangatan hubungan dalam bentuk perhatian memang sangat menggoda.

Saya sebagai seorang wanita single, justru lebih merasa nyaman jika bertemu dan mempunyai relasi dari seseorang yang sudah menikah. Bila berkumpul bersama, saya adalah satu-satunya wanita diantara para lelaki yang sudah menikah. 

Apakah saya pernah merasakan berpacaran? Jujur, pernah. Ya tentu saja bukan dengan yang menikah. 

"Yah belum bertemu yang tepat," itu kata teman saya.

Berteman dengan semua laki-laki bukanlah momok buat saya. Apalagi yang sudah menikah. Bahkan teman laki-laki saya rata-rata bukan bujang lagi. Apakah saya bermasalah? Selama ini saya masih tetap nyaman bersahabat dengan mereka.

Chatting, telepon, dan bertemu langsung, bahkan ada dalam komunitas bersama dengan para lelaki yang sudah menikah bukanlah hal yang asing lagi bagi saya. 

Pergi bersama mereka? Hahaha .... Sangat menyenangkan. Mengapa? Apakah saya salah dalam hal ini. Permasalahannya bukan terletak pada salah atau tidak. Akan tetapi "pantas atau tidak".

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline