Lihat ke Halaman Asli

Ayu Diahastuti

TERVERIFIKASI

an ordinary people

Secarik Cita di Dinding Rumah

Diperbarui: 24 Juli 2019   08:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pixabay.com

Kulipat sore ini untukmu, kuharap kau pun mengerti, kupikir kau pun tahu

Kutepis malam, mendorong gerobak, yang tak lain adalah sebuah lapak. Yang terpenting bagiku, di rumah kau dapat tidur nyenyak, agar besok kau bisa jenguk sekolah yang layak

Bersama malam aku berjuang, meski tak mampu lama aku bertanding dengan malam

Batukku ini sesakkan dada, Nak. Tapi, .... mungkin jiwaku akan lebih sesak jika kau tak mampu hampiri mimpi, yang tertempel di dinding rumah.

Aku tak peduli ragaku lapuk, yang penting, secuil harap tertuang untukmu bagi cita di dinding rumah itu

*for my beloved kids, you are the apple of my eyes

*true story dari seorang lelaki tua penjual wedangan/ hik di Solo

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline