Lihat ke Halaman Asli

Ayu Diahastuti

TERVERIFIKASI

an ordinary people

Senyummu, Kegilaan Menulisku

Diperbarui: 20 Juli 2019   06:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

KOMPAS/ Riyadi Kartono

Maafkan aku, bila sekali lagi kuucap, aku sungguh kehilanganmu, maafkan untuk secuil rindu yang mendalam

Panutan syairku, kau bawa sayapku terbang ke ranah penantian abadimu

Derap tinta kebenaran dan goresan makna pada jiwa ksatriamu masih nyala, menghapus luka dalam jejak kasih yang kau tinggal dalam dada

Kuukir gilamu dalam dinding bait sastraku, diantara doa dan batin yang luka yang kini kau tinggalkan, Bapak

Kan kuingat kau saat aku tak gila puisi, kan kurambang dalam angan saat aku menjadi normal dan waras

Teruntuk engkau yang selalu membuatku gila menulis, aku melepas jasadmu, namun aku menyimpan hangat toreh tintamu dalam tiap helai aksaraku

Selamat jalan bapak sastraku, bahagialah dalam kemenangan di garis akhirmu, Arswendo Atmowiloto

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline