kadang kau menjengkelkan, kadang menyebalkan,
kadang caper, kadang bikin baper
mendengar tuturmu, melihat seulas senyummu, adalah inginku selalu
setiap hari kau bilang rindumu hanya untukku
setiap hari doamu ada dalam derap kaki langkahku
mengenalkan dunia padaku, itulah yang sering kau lakukan untukku
melatihku menjadi satria sejati, kalahkan angkuhnya dunia, itu yang kau sematkan pada lenganku
tanpa kata, kau bisikkan cintamu lewat peluh dan usahamu tuk buatku nyaman tiap waktu
tak terasa, kini sang waktu mendulang uban di kepalamu, melihat perkasanya engkau di masa lalu di antara lengan dan kaki yang tinggal kulit keriput dan tulang
sepanjang hidup telah kau berikan padaku,