Lihat ke Halaman Asli

Strategi Mengatasi Hambatan Belajar pada Anak Berkebutuhan Khusus di Sekolah

Diperbarui: 15 November 2024   14:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

  Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) adalah anak-anak yang membutuhkan perhatian dan pendekatan khusus dalam pendidikan karena memiliki hambatan fisik, kognitif, atau emosional yang memengaruhi kemampuan belajar mereka. Hambatan belajar pada ABK di sekolah dapat muncul dalam berbagai bentuk, seperti kesulitan memahami pelajaran, keterbatasan dalam berkomunikasi, serta kesulitan beradaptasi dengan lingkungan sosial.

Jenis Hambatan Belajar pada Anak Berkebutuhan Khusus

Sebelum merumuskan strategi, penting untuk memahami jenis hambatan belajar yang umum dialami oleh ABK:

1. Hambatan Kognitif: Kesulitan dalam memahami konsep, mengingat informasi, atau memecahkan masalah.

2. Hambatan Fisik: Hambatan yang disebabkan oleh keterbatasan mobilitas atau disabilitas sensorik, seperti tunarungu atau tunanetra.

3. Hambatan Sosial dan Emosional: Kesulitan dalam berinteraksi sosial, regulasi emosi, atau menghadapi situasi yang baru.

Setiap hambatan tersebut memerlukan pendekatan yang berbeda dalam proses belajar mengajar. Strategi Mengatasi Hambatan Belajar pada Anak Berkebutuhan Khusus di Sekolah Berikut adalah beberapa strategi yang dapat diterapkan oleh pendidik dalam membantu ABK mengatasi hambatan belajar:

1. Penyesuaian Kurikulum dan Pembelajaran Diferensiasi

Penyesuaian kurikulum dilakukan untuk memenuhi kebutuhan belajar setiap anak berdasarkan kemampuan mereka. Pembelajaran diferensiasi, yaitu pendekatan yang disesuaikan dengan gaya belajar dan tingkat pemahaman anak, sangat bermanfaat. Contohnya, untuk siswa dengan hambatan kognitif, kurikulum dapat diperlambat atau dimodifikasi untuk fokus pada materi inti yang lebih mudah dipahami.

2. Menggunakan Alat Bantu Pembelajaran Khusus

Alat bantu seperti papan tulis interaktif, program komputer, atau perangkat audio dapat memfasilitasi proses belajar anak dengan hambatan fisik atau kognitif. Contohnya, siswa tunanetra dapat menggunakan perangkat braille atau buku audio, sedangkan siswa tunarungu dapat terbantu dengan aplikasi bahasa isyarat atau alat bantu dengar.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline