Lihat ke Halaman Asli

Diah Dwi Arti

Menulis Dengan Hati

Mengapa Harus Diterjemahkan?

Diperbarui: 24 Juni 2015   14:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

I feel better, so much better

Thannk you Doc for chasing all the ouches away

I didn’t feel so good ‘till you fix me

Like I knew that you would

I feel better, so much better now

Penggalan lirik lagu tersebut sempat menjadi keseharian saya dan anak-anak saat menonton salah satu acara kesayangan kami, Doc McStuffins yang ditayangkan melalui saluran televisi Disney Junior.Sejak ditayangkan perdana, lagu-lagu yang dinyanyikan Doc dan kawan-kawannya selalu dalam bahasa aslinya, yakni Bahasa Inggris.Adapun dialognya telah diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia, meskipun tetap tersedia setelan untuk memilih bahasa yang diperdengarkan, Bahasa Inggris atau Bahasa Indonesia.

Di suatu hari yang mengejutkan, tiba-tiba pagi itu pukul 8.30 WIB, kami mendengar lagu pembuka Doc McStuffins tidak seperti biasa.Anak pertama saya yang baru berusia empat tahun saja kaget mendengarnya.Terdengar ganjil dan kurang pas.Lagu pembukanya ternyata diperdengarkan dalam Bahasa Indonesia!

Bukan bahasanya yang salah, tetapi kalau boleh jujur, penerjemahan lagu tersebut terdengar kurang pas, bahkan sampai hari ini pun saya masih belum hafal dengan lirik versi terbaru ini.

Belum habis rasa kaget sekaligus kecewa kami, tiba-tiba kami juga harus mendengar lagu “I feel better” dalam Bahasa Indonesia!Untuk yang satu ini saya akui hasilnya lebih baik daripada lagu pembukanya, meski demikian rasa kecewa tetap masih ada.Guna mengatasi rasa kecewa itu, setiap kali Doc atau kawan-kawannya akan menyanyi, pilihan bahasa diubah oleh anak pertama saya ke dalam Bahasa Inggris.Setelah lagu selesai setelan bahasa dikembalikan lagi ke dalam Bahasa Indonesia.

Mengapa harus kecewa?

Ya, sebab dalam lirik lagu terkadang terdapat rima yang bersesuaian, yang indah untuk didengar dan diucapkan.Hal ini akan sulit didapat dalam sebuah lagu yang diterjemahkan, khususnya karena adanya jumlah ketukan dalam setiap baitnya.Belum lagi arti yang berbeda sebab tak sesuai konteks.

Alangkah indahnya jika lagu-lagu tersebut tak perlu diterjemahkan, cukup dialognya saja. Lagipula, saya kira sang artis yang menyusun lagu tersebut lebih suka lagunya diputar apa adanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline