Lihat ke Halaman Asli

Diah Kusumastuti

Mom blogger

Setelah Sahur, Siap Tempur

Diperbarui: 13 Maret 2024   23:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar: pixabay.com

Kemarin, setelah saya dan anak-anak perempuan melaksanakan salat Shubuh berjamaah, terdengar suara rintik hujan di luar rumah. Yap, ternyata gerimis sedang menyapa di tempat kami tinggal.

Beberapa detik kemudian suami dan anak lelaki kami pulang dari masjid. Lalu kami sekeluarga pun melanjutkan aktivitas dengan tilawah Al-Qur'an bersama. Setelah itu, mata saya terasa berat sekali. Mungkin efek cuaca yang dingin dan alunan gerimis di luar membuat saya mengantuk. Ditambah si kecil (1,5 tahun) merengek minta ditemani bobo lagi. Saya pun akhirnya ikut terbawa ke alam mimpi. 

Ketika saya membuka mata kembali, jarum jam dinding menunjukkan pukul 06.30. Appahh?? Saya terkaget-kaget sendiri. Cukup lama juga saya tertidur. Mungkin sekitar satu setengah jam.

Lalu ketika membuka lemari pendingin untuk beres-beres membersihkan isinya, saya menemukan sebungkus barang belanjaan di sana. Rupanya, suami sudah membelikan sayur dan lauk mentah di mbak tukang sayur yang biasa lewat di depan rumah kami. Tetapi, enggak sesuai dengan rencana memasak saya. Hemm.. salah saya sendiri.

Kemudian ketika saya beranjak ke dapur untuk mencuci piring dan mencuci baju, si kecil rupanya ikut bangun tidur. Lalu dia merengek minta minum dan lanjut makan. Saya pun enggak jadi cuci-cuci. Yah, saya kehilangan waktu untuk melakukan dua aktivitas itu.

Saya jadi kesel sendiri. Gara-gara tertidur setelah sahur, beberapa aktivitas yang seharusnya bisa saya lakukan jadi berantakan. Dalam hati saya berjanji, enggak mau tidur lagi, deh, setelah sahur. Rugi!

Yap, selain enggak bagus bagi kesehatan, tidur setelah sahur bagi saya sangat merugikan. Kita tahu kalau tidur setelah sahur bisa mengakibatkan asam lambung naik, tubuh menjadi lemas, hingga bisa mengakibatkan gangguan pencernaan. Karena sebenarnya tubuh membutuhkan waktu setidaknya dua jam untuk mencerna dan memproses makanan yang kita konsumsi. Sehingga tidur setelah sahur dapat melambatkan proses pencernaan dan dapat mengakibatkan beberapa penyakit serius.

Oleh karena tidur setelah sahur sangat merugikan khususnya bagi saya pribadi, maka hal itu enggak ada dalam list aktivitas setelah sahur yang saya lakukan. Pada Ramadan sebelum-sebelumnya hal itu juga pernah terjadi, sih. Dan memang tidur setelah sahur itu banyak ruginya! 

Maka mulai hari ini, saya enggak boleh teledor lagi. Aktivitas setelah sahur sebenarnya adalah sebagai berikut:

  • salat Shubuh, 
  • membaca Al-Qur'an, 
  • mengisi lembar ansyithoh anak (lembar kegiatan anak selama Ramadan), 
  • menemani anak belajar mengaji, 
  • mencari bahan untuk menulis dan atau membuat draft artikel,
  • jalan-jalan di depan rumah sambil menunggu mbak tukang sayur,
  • mempersiapkan bahan-bahan untuk menu buka puasa,
  • cuci piring dan cuci baju.

Rutinitas pagi setelah sahur tersebut saya lakukan agar tidak mengantuk dan agar Ramadan saya lebih produktif. Jika sudah melakukan semua aktivitas tersebut, rasa kantuk setelah sahur otomatis telah hilang. Saya pun bisa melakukan aktivitas-aktivitas lainnya dengan lebih leluasa dan semangat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline