Lihat ke Halaman Asli

Neli Diah Tri

pembelajar / Mahasiswa

Pendidiakan Islam di Masa Turki Ustmani

Diperbarui: 5 Agustus 2024   11:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

                                                                      PENDIDIKAN ISLAM DI MASA TURKI USTMANI

Pendahuluan 

        

            Di dalam era pertengahan Ketika bermula adanya kehancuran Abbasiyah di Bagdad, dampaknya atas pengempuran pasukan Mongol Ketika dikendalikan oleh Hulagu Khan,1 sejak tahun 1258 pada berakhirnya kekuasan politik islam terjadinya kehancuran Ketika amat menonjolnya Wilayah pengaruhnya terpecah -- peacah pada sekitar wilayah kekuasan yang terbatas agar selama yang sehinga di antara mereka berperangan berbagai peningalan Sejarah tradisi dan peradaban islam kebanyakan yang keruntuhan. meskipun bencananya belum memadai pada saat itu, setelah itu Timur Lenk merusak Sebagian pusat pemerintahan khilafah yang berbeda.  akan tetapi bukan mesti menanti periode yang sangat lama, mesti dalam keadan pemerintahan islam secara dengan cara keseluruhan yang secara berlahan lain membaik dan sembuh secara berlangsungan mesti adanya kemunculan Tiga wilayah yang mengagumkan itu adalah Wilayah Hassock di Turkiye (1300-1922), Wilayah Safavid di Persia (1501-1732) dan Wilayah Mughal di India (1526-1857). Dari tiga wilayah terkait yang diteliti, wilayah terakhir bertahan lama, pendirinya adalah tradisi Hassock.

         Dinasti Turki Usmani itu tidak termaksud dapat diperbandingkan melalui kedua Kerajaan yang telah di sebutkan merupakan Bani Umayah dan Abbasiyah, meskipun menyaksikan pertarungan sebagai tempat perlindungan kekuasaan umat islam selama mengatasi komunitas Eropa ke Timur. Turki Usmani yang setelah membuktikan kemampuan meskipun mengahadapi tantangan serangan lawan, menyerang--serangan dalam mengembangkan yang telah dilaksanakan secara cepat melalui kewilayah penting strategis termasuk dalam penguasaan kota Sejarah, dalam hal ini, Turki Usmani dipandang seperti halnya dinasti secara bisa mengumpulkan terkembalinya umat islam sesudah menghadapi kertelambatan perkembangan ilmu pengetahuan dan politik. Kehadiran dinasti Turki Usmani, setelah ketadanganya ditetapkan sebagai umat islam dalam posisi kekuatanya yang sangat berpengaruh.

        Perpindahan yang jauh peristiwa dinasti Turki Usmani Ketika dilakukan dari sekumpulan pemimpin dan berunjung pada bentuk kepemimpinannya dari bermacam -- macam terdapat pembedaan antara perubahan tata cara yang berlangsung di periode ini unggul dalam bidang sospol, pendidikan dan lain-lain.

          Zaman yang telah mengubah Islam saat itu, jelas perlu menyambut baik pertimbangan ini untuk dipertimbangkan dalam tatanan lain seputar karakteristik dan kontras dalam kerangka pendidikan sosial dan dalam kehidupan mental umum pada kesempatan ini khususnya bila dibandingkan dengan zaman keemasan Islam di tengah tradisi Umayyah dan Abbasiyah. Dengan dasar masalah tersebut, dalam makalah ini, penulis akan melihat sudut pandang yang mempengaruhi karakter pendidikan dan jiwa penciptaan ilmu pengetahuan di tengah tradisi Turki Pijakan.

METODE PENELITIAN 

       Dalam hal ini digunakan jenis-jenis penyelidikan subjektif dan metode pengumpulan informasi melalui penelitian tertulis. Pengolahan informasi juga diterapkan untuk menguji keaslian informasi dan menemukan keaslian yang sebenarnya. Strategi ini sangat cocok untuk menganalisis peristiwa-peristiwa tertentu di lokasi dan setting waktu. Berdasarkan penjelasan di atas, karena jenis penelitian ini bersifat subjektif, maka metode pengumpulan informasi yang digunakan adalah prosedur dokumentasi dan pengolahan informasi. Sejumlah besar fakta dan informasi disimpan dalam bentuk arsip, biasanya diambil dari buku harian, buku, artikel, dan lain-lain. Menurut Sugiyono (2007), arsip dapat berupa catatan tentang kejadian masa lampau dalam bentuk karangan, gambar, atau karya besar seseorang. Strategi pengolahan dan penyelidikan informasi merupakan pengujian sistematis terhadap sesuatu untuk menentukan bagian-bagiannya, hubungan antar-pemikiran, dan hubungannya dengan keseluruhan (Spradley, 1980). Miles dan Hubermen (1992) melontarkan pendapat ada tiga tahapan yang dilakukan untuk mencari informasi hasil penyelidikan subjektif, yaitu (1) pengurangan informasi, (2) pengenalan informasi, (3) penarikan simpulan dan konfirmasi. Pemeriksaan informasi dilakukan bersamaan dengan proses pengumpulan informasi, artinya kegiatan tersebut juga dilakukan selama dan setelah pengumpulan informasi

PEMBAHASAN 

     A. Perkembangan Pendidikan Pada Masa Turki Ustmani

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline