Menurut Boediono pada tahun 1999, pertumbuhan ekonomi merupakan sebuah proses dari kenaikan output perkapita dalam jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi ada tiga aspek :
- Pertumbuhan ekonomi adalah sebuah proses (aspek ekonomi), suatu perekonomian yang berkembang atau berubah dari waktu ke waktu.
- Pertumbuhan ekonomi berhubungan dengan adanya kenaikan output perkapita, dalam hal ini ada dua aspek yang penting, yaitu: output total dan output jumlah penduduk. Jadi, output perkapita diperoleh dari output total dibagi dengan jumlah penduduk.
- Pertumbuhan ekonomi dihubungkan dengan perspektif waktu, sebuah perekonomian dikatakan tumbuh bila dalam jangka waktu yang cukup lama (lima tahun) mengalami kenaikan output perkapita.
Pembangunan ekonomi daerah adalah sebuah proses dimana pemerintah daerah dan semua komponen masyarakat berupaya mengelola berbagai sumber daya yang ada. Salah satu yang menjadi tolak ukur keberhasilan pembangunan ekonomi adalah dapat dilihat dari pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi pada setiap daerah dapat dilihat dari nilai PDRB daerah tersebut. Analisis Input-Output adalah bentuk analisis antar sektor. Sistem Input Output ini disusun berdasarkan pandangan perilaku ekonomi yang merupakan penyederhanaan kerangka untuk mengukur aliran masukan (input) dan keluaran (output) berbagai faktor kegiatan ekonomi dalam suatu wilayah.
Menurut Nazara pada tahun 1997 Sistem penghitungan tersebut mengikuti arus barang dan jasa dari satu sektor produksi ke sektor produksi lainnya. Pada tahun 1930-an analisis Input-Output untuk pertama kalinya dikenalkan oleh Wassily Leontief dari Harvard University. Manfaat dari Analisis Input-Output adalah untuk mengetahui keterkaitan antar sektor dalam upaya memahami kompleksitas perekonomian serta kondisi yang diperlukan untuk mempertahankan keseimbangan antar permintaan dan penawaran.
Daya menarik (backward linkage) menggambarkan pengaruh kenaikan permintaan akhir suatu sektor terhadap sektor lainnya () Daya pendorong (forward linkage) adalah daya yang mendorong tumbuhnya sektor-sektor hilir karena meningkatnya input yang disediakan sektor hulu Derajat kepekaan, sifatnya merangsang sektor hilir untuk berkembang karena berkembangnya sektor hulu () Derajat kepekaan digunakan untuk mengetahui daya dorong (forward linkage). Analisis Input-Output akan menunjukkan bahwa dalam perekonomian secara keseluruhan saling berhubungan dan saling ketergantungan antar sektor. Output dari sebuah sektor adalah input bagi sektor lainnya begitu pula sebaliknya, sehingga pada akhirnya saling keterhubungan tersebut akan membawa kearah keseimbangan antara penerimaan dan penawaran dalam perekonomian secara keseluruhan.
Informasi mengenai transaksi barang dan jasa yang terjadi di setiap sektor produksi dalam suatu ekonomi untuk menganalisis input-output maka disajikan dalam bentuk matriks. Data yang terdapat dalam tabel IO menunjukkan hubungan dagang antarsektor yang berada dalam perekonomian suatu negara. Setiap baris menunjukkan jumlah penjualan dari sebuah sektor. Karena sebuah sektor tidak menjual barangnya kepada sektor yang ada, maka umum dijumpai angka nol dalam sebuah baris di dalam tabel IO.
Kolom dalam tabel IO mencatat pembelian yang dilakukan sebuah sektor terhadap barang dan jasa yang dihasilkan oleh berbagai sektor yang ada dalam wilayah tersebut. Apabila angka yang berada pada kolom sebuah sektor banyak dijumpai angka nol, maka hal ini karena sebuah sektor tidak selalu membeli barang dan jasa dari seluruh sektor yang ada di perekonomian negara yang bersangkutan. Berikut merupakan contoh tabel I-O :
Keterkaitan antarsektor tersebut, selain mempengaruhi jumlah produksi secara keseluruhan di dalam perekonomian, juga dapat mempengaruhi jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan serta pendapatan. Hal tersebut bisa terjadi karena untuk memproduksi output di sektor tersebut dibutuhkan tenaga kerja, dan tenaga kerja tersebut akan mendapatkan tambahan pendapatannya dari kegiatannya tersebut.
Dengan demikian adanya keterkaitan antarsektor dalam perekonomian, tidak hanya akan mempengaruhi hasil produksi di dalam sektorsektor perekonomian secara keseluru han, tetapi juga akan mempengaruhi jumlah tenaga kerja dan pendapatan di dalam pere konomian secara keseluruhan. Di Indonesia, tabel input output dirilis oleh Badan Pusat Statistik pertama kali tahun 1971 dan kemudian secara berkala disusun tabel IO untuk tahun 1975, 1980, 1985, 1990, 1995, 2000, 2003, dan 2005.
Kerangka dasar yang digunakan pada setiap tabel input output diupayakan agar tetap konsisten satu sama lain. Tetapi demikian, karena jenis dan mutu data yang digunakan sebagai bahan dalam penyusunan tabel input output juga berkembang, maka penyusunan tabel input output pun pada prakteknya mengalami berbagai evaluasi pengembangan dan penyempurnaan, khususnya dalam hal klasifikasi, metode penyusunan dan cara penyajiannya.
Tabel input output ini sering digunakan untuk memberikan gambaran secara menyeluruh mengenai struktur perekonomian yang mencakup struktur nilai tambah masing masing sektor, kerangka input antara, kerangka penyediaan barang dan jasa, kerangka ekspor dan impor, kerangka permintaan dan kerangka keterkaitan antarsektor. Selain analisis struktur perekonomian sebagaimana telah disebutkan di atas, juga dilakukan analisis lain yang meliputi pengganda output (output multiplier), pengganda pendapatan (income multiplier), pengganda tenaga kerja (employment multiplier) dan analisis keterkaitan (linkage analysis).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H