Malang-Mahasiswa PMM Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menemui UMKM yang ada di Desa Bokor, Tumpang guna melihat potensi Desa Bokor. UMKM yang di anggap berpotensi adalah industri rumahan permen berupa lolipop.
Ngatiani, pemilik serta pengelola industri Kusuma Jaya dengan produk permen lolipop menjelaskan bahwa permen lolipop ini dipasarkan hingga ke luar Pulau Jawa, seperti pontianak, pemalang hingga kalimantan. Ngatiani memiliki 15 karyawan borongan yang setiap karyawannya bisa menghasilkan 2 karung permen setiap hari. Industri ini menghabiskan gula sebanyak 3-4 karung setiap hari untuk dijadikan permen.
"Kami ikut terdampak karena adanya covid-19, industri ini sempat tutup selama 2 bulan", ucap Ngatiani.
Usaha ini ia mulai sejak tahun 2014, berawal dari Ngatiani yang bekerja di pabrik permen sejak lulus Sekolah Dasar lalu ia menjadi banyak pengalaman dan mengerti tentang bagaimana membuat dan memasarkan permen-permen tersebut. Kemudian ia menjadi konsultan beberapa pabrik permen baru lantas membuatnya mendirikan industri permen sendiri.
Ngatiani memberikan beberapa hadiah di dalam setiap kemasan permennya seperti mainan anak, tempat minum anak, dan mainan-mainan kecil yang dapat menarik perhatian anak. Kami sebagai mahasiswa PMM UMM yang ada di Desa Bokor, membantu untuk mengenalkan industri ini melalui media sosial pribadi kami masing-masing supaya jika ada yang membutuhkan permen dapat langsung membeli ke Ibu Ngatiani.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H