Lihat ke Halaman Asli

Transformasi Gerakan Ekonomi Islam Kontemporer

Diperbarui: 13 Oktober 2023   22:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

TRANSFORMASI GERAKAN EKONOMI ISLAM KONTEMPORER

Iindonesia dalam kegiatan ekonomi islam memiliki beberapa keragaman  sejak sebelum masa kemerdekaan. Dalam pergerakan ekonomi islam memiliki beberapa tujuan diantaranya persaudaraan atau biasa disebut solidaritas atau kebersamaan nasionalisme atau kepentingan Negara dan yang terakhir kususnya agama dan islam.

Dalam abad ke 20 ekonomi Islam yang ada di Indonesia memiliki cirri tersediri yaitu keagamaan. Hal yang mendukung adalah seorang kelompok muslim pada tahun 1909, dengan dilanjutkan pada tahun 1911 di Surakarta.

Dalam masa yang baru  segala kegiatan kaum muslimin dan juga ekonomi selalu di mata matai dan di awasi oleh Negara. Mereka mngatakan bahwa segala kegiatan masyarakat harus diawasi oleh pemerintah. Seperti yang di ucapkan soeharto bahwa pembangunan desain yang menopang harus memperkuat UUD 1945  sebagai landasan Negara.

Dalam politis ekonomi islam dapat ikut serta menjaga kepentingan-kepentingan politik yang telah dibentuk oleh soeharto.  Pada tahun 1970 hingga kurang lebih tahun 1980 ekonomi islam sangat diawasi dengan ketat. Di tahun ini juga ekonomi islam dibentuk guna mementingan kepentingn politik untuk mendukung pengembangan dan pembangunan Indonesia atau Negara. Bukan semata mata untuk kepentingan ekonomi itu sendiri.

Pada tahun 1991 awal bang BMI di Indonesia yang merupakan satu satunya bang islam atau muamalat di Indonesia. Yang merupakan suatu bang dengan bebas bunga atau riba. Pada saat ini juga ekonomi islam berkembang pesat di Indonesia dengan angka mencapai 7% yang menyadarkan umat islam untuk mengembangkan bisnis yang mereka miliki dengan sesuai ketentuan ekonomi islam.

Dalam ekonomi islam social dan politik  terdapat juga campuran atau pengaruh dariresolusi Islam dari iran.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline