Lihat ke Halaman Asli

Diah Atmajani

Mahasiswa

Bonggol Jagung Bisa Jadi Cuan? Manfaatkan Bonggol Jagung sebagai Bahan Baku Briket Bisa Jadi Peluang Usaha

Diperbarui: 12 Agustus 2022   18:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok pribadi

Geparang (7/8). Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro telah melaksanakan program kerja monodisiplin dengan memanfaatkan bonggol jagung sebagai bahan pembuatan briket. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Minggu sekitar pukul 18.30 WIB di kediaman ketua RT 2/RW 2. 

Program kerja ini dilakukan dengan tujuan mensosialisasikan kepada masyarakat Desa Geparang yang dapat memanfaatkan bonggol jagung sebagai bahan pembuatan briket. Diketahui bahwa di Desa Geparang terdapat kebun jagung dimana bonggol jagungnya dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan briket. 

Pemanfaatan bonggol jagung ini dapat mendorong masyarakat untuk menjadikan sebagai suatu usaha atau dapat juga penggunaan briket sebagai bahan pengganti gas/minyak tanah.

dok pribadi

Briket sendiri merupakan sebuah blok bahan yang dapat dibakar yang digunakan sebagai bahan bakar untuk memulai dan mempertahankan nyala api. 

Briket yang paling umum digunakan adalah briket batu bara, briket arang, briket gambut, dan briket biomassa. Briket dapat dibuat dari bahan baku yang banyak kita temukan dalam kehidupan sehari-hari, seperti batok kelapa, sekam padi, arang sekam, serbuk kayu (serbuk gergaji), bongkol jagung, daun, dan lain sebagainya.

Langkah-langkah pembuatanya sebagai berikut: Kumpulkan bonggol jagung. Kemudian, Jemur tongkol jagung di bawah sinar matahari sampai kelihatan semuanya kering. Bakar bonggol jagung. Ketika bonggol jagung sudah menjadi arang siram dengan sedikit air agar bonggol jagung tidak menjadi abu. 

Jemur arang jagung hingga kering. Kemudian haluskan arang jagung tersebut. Bubuk arang yang dihasilkan dimasukkan ke dalam tempat untuk dicampur dengan menambahkan perekat yang terbuat dari kanji dan air yang dimasak hingga bening. 

Setelah bubuk arang tercampur dengan baik, maka adonan tersebut dikeluarkan dan selanjutnya dilakukan pencetakan briket. Briket dicetak dengan menggunakan pipa tabung satu bentuk cetakan. 

Lalu ditimbang untuk mendapatkan berat awal briket. Simpan briket pada tempatnya, dan mencatat hasil pengukuran seperti berat briket. Melakukan proses pengeringan 2-3 hari sampai benar-benar kering. Briket siap digunakan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline