Rapat Koordinasi PDM 18, Finalisasi Panduan dan Booklet Transisi Paud SD
Kegiatan ini berlangsung di hotel Swisbell , Bogor melibatkan unsur-unsur yang berada di bawah PDM 18 yaitu Transisi Paud SD,walaupun dibentuk paling buncit, tapi bisa memberikan kontribusi untuk mencerahkan para guru2 di jenjang Paud dan jenjang SD, Masyarakat, serta stake holder terkait akan pentingnya membangun jembatan pendidikan di era transisi ini, agar terjadi harmonisasi.
PDM 18 dengan Supervisor Dr. Muhammad Hasby dan PIC adalah Beryana Evridawati dari Ditjen Paud serta Mbak Amggi dari Tim SKM , dan dibawah kendali 5 satker yaitu Dit. Paud; Dit. SD; Dit. GTK Paud; Ditjen GTK Dikdas, Tim BSKP saat ini sudah menyelesaikan beberapa hal antara lain : finalisasi SE Transisi Paud SD,Panduan Forum Komunikasi Paud Sd dan Booklet Transisi Paud SD, serta laman Transisi Paud SD.
Di lapangan banyak miskonsepsi yang terjadi yaitu ketika masuk SD harus bisa membaca dan menulis padahal tidak ada ketentuan seperti itu.
Mengapa PDM 18 dibentuk untuk menjembatani peralihan jenjang Paud ke Jenjang SD agar berlangsung secara harmoni dan memghindarkan patahan yang terjadi, biasanya pada saat penerimaan murid baru selalu ada tes calistung sebagai salah satu syarat untuk melanjutnya ke jenjang pendidikan selanjutnya, padahal pendidikan di jenjang paud tidak diwajibkan bahwa lulus dari paud harus bisa membaca dan menulis,idealnya pembelajaran di paud adalah berakhlak mulia, pembentukan karakter, menjaga kebersihan diri, memiliki empati pada sesama.
Strategi pembelajaran di transisi paud SD adalah pembelajaran bermakna,holistik,integratif dan konseptual sehingga peserta didik dikenalkan dengan benda-benda konkret, belajar dilakukan dengan gembira,bermain dan bermakna.
Untuk mendeteksi kesiapan bersekolah dilakukan masa pengenalan lingkungan sekolah selama 2 minggu, untuk 3 hari pertama mengenal pola asuh orang tua dan anak, sedangkan sisa hari selanjutnya adalah melakukan assesment awal mengenal kesiapan peserta didik memasuki jenjang di sekolah dasar tanpa ada assesment tertulis tetapi melalui pengamatan perilaku peserta didik. Dari hasil pengamatan akan dijadikan sebagai bentuk assesment awal untuk melihat bakat dan minat serta gaya belajar peserta didik.
Bisa melalui 5 P dan 3P disajikan secara intra, ekstra dan kokurikuler. Pada jenjang SD ada pondasi dasar yang harus dibangun.
Maka tak mengherankan jika di jenjang SD dibentuk sub pokja lintas program yang dikomandani oleh Agus Mardianto, dibawah pokja 01 yaitu Inovasi dan Transformasi pada satker Direktorat SD, Kami biasa bekerja lintas program, awalnya tak ada dana tapi kami selalu bersinergi untuk menyamakan persepsi, langkah awal apa yang harus kami ambil,kami bangun komunikasi, sinergi dan kolaborasi.