Lihat ke Halaman Asli

Diah Asih Sukesi

Hobby Menulis, Travelling, Masak jika mau

Ciptakan Generasi Emas Mulai dari Rumah dengan Literasi Keluarga Sejak Dini

Diperbarui: 25 Oktober 2021   09:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sekolah pertamamu adalah bersama ibumu, karena ketika kamu lahir maka suara pertama yang akan diperdengarkan adalah lantunan suara adzan yang akan diperdengarkan oleh ayahmu.

Pandemi merubah cara belajar kita dan merubah cara kita berinteraksi, dan didominasi melalui dunia maya. Sumber informasi yang saat ini digandrungi oleh kalangan muda adalah dunia literasi digital dimana semua yang ingin kita ketahui ada di dalam genggaman.

Belajar dari rumah, belajar dari sumber apapun juga tetap perlu pendampingan dari seorang guru dan guru terbaik seorang anak adalah dari Ayah dan Bunda makanya tidak salah ketika ada satu sekolah  dalam satu kelas hadir duanorang guru yang berbeda yaitu satu adalah guru wanita yang berperan menjadi ibu dan satu orang guru pria yang berperan menjadi seorang ayah. Sehingga anak-anak yang belajar di kelas ini tak terlalu bingung mencari sosok Ibu dan Ayah.

Ketika kemarin mendengarkan materi tentang Road Map Budaya Literasi bersama Bapak Jazziray Hartoyo selaku Deputi Bidang Literasi , Inovasi dan Kreativitas serta Ibu Pangesti selaku Dosen Bidang Literasi di UNY Yogyakarta, sungguh menarik topik bahasannya generasi emas dibangun dari rumah dengan mendorong literasi keluarga kemudian mengembangkan menjadi literasi sekolah selanjutnya literasi masyarakat.

Apa definisi dari Literasi Keluarga

Literasi keluarga adalah literasi yang dibangun sejak dini kepada calon jabang bayi yang masih di dalam kandungan dan dilakukan oleh kedua orang tuanya yaitu Ayah dan Bunda. Jadi pembiasaan budaya membaca itu dibangun sejak usia prenatal maka tak heran ketika ada seorang anak yang menggunakan bahasa baku yaitu bahasa Indonesia yang saat ini telah viral yaitu shabira, ternyata sang Bunda adalah guru bahasa Indonesia dan kedua orang tuanya melakukan pembiaasaan dengan bicara bahasa baku tidak dicedal-cedalkan tetapi dengan menggunakan bahasa yang benar, hasilnya luar biasa.

Literasi keluarga memang harus dibangun atas dasar kesadaran bersama dan dijadikan pembiasaan yang terus menerus.

Manfaat literasi keluarga

Tak dipungkiri lagi literasi keluarga banyak manfaatnya antara lain : 

Dengan membaca akan memperluas cakrawala, dengan berliterasi kita bisa memahami setiap kejadian yang tertangkap oleh pancaindera dan terakhir dengan berliterasi akan menghasilkan sebuah karya apapun bentuknya bisa tulisan , lukisan atau gerakan atau apapun bentuknya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline