Lihat ke Halaman Asli

Taman Langit di Gerbang Tuhan

Diperbarui: 26 Juni 2015   11:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1289538569394709802

Semasa SD saya kerap kali menduga-duga bentuk dan letak Taman Gantung Babilonia. Apakah berada di angkasa seperti istana para dewa yang dikisahkan dalam dongeng-dongeng, atau benar-benar menggantung dalam arti masing-masing sisi diikat seutas tali, atau seperti kereta gantung yang berjalan dengan menggunakan kabel seperti yang ada di TMII?

Melalui berbagai kepustakaan, saya menemukan jawaban bahwa sesungguhnya taman gantung tidak tergantung dalam makna harfiah. Kesalahan penafsiran ini disebabkan kesalahan penerjemahan kremastos dalam bahasa Yunani atau pensilis dalam bahasa Latin yang artinya bukan hanya "tergantung", tetapi juga "menjorok" seperti balkon atau teras.

Taman Gantung Babilonia atau dikenal pula sebagai Taman Tergantung Semiramis merupakan salah satu tujuh kejaiban dunia kuno yang disebut oleh Antipater Sidon dalam puisinya. Kemungkinan Taman Gantung Babilonia terletak di tepi timur Sungai Eufrat, sekitar 50 kilometer selatan Kota Baghdad, Irak tepatnya di kota Al-Hillah.

Kembali ke Peradaban Mesopotamia [caption id="attachment_74818" align="alignleft" width="245" caption="Mesopotamia"][/caption]

Babilonia merupakan negara purba yang terletak di Selatan Mesopotamia. Daerah Mesopotamia diapit dua aliran sungai, yaitu sungai Eufrat dan Tigris. Tanah di sekitar dua sungai tersebut sangat subur dan luas namun pertahanan alamnya kurang memadai sehingga menjadi sasaran bangsa-bangsa sekitarnya untuk dikuasai.

Bangsa pertama yang menduduki Mesopotamia adalah Sumeria pada sekitar 3000 SM. Peninggalan Bangsa Sumeria yang terpenting adalah Ziggurat yang berfungsi sebagai tempat pemujaan. Tulisan paku (cuneiform) yang kemudian dikembangkan oleh Bangsa Romawi menjadi huruf latin juga merupakan peninggalan Bangsa Sumeria.

[caption id="attachment_74819" align="aligncenter" width="220" caption="Ziggurat"]

1289538704660824107

[/caption] [caption id="attachment_74820" align="aligncenter" width="178" caption="Cuneiform"]

12895390252039548558

[/caption]

Bangsa Sumeria memperkenalkan sistem angka hitungan dengan dasar 60 (sixagesimal). Pengetahuan ini menjadi dasar perhitungan waktu yang kita gunakan sekarang ini. Mereka menghitung satu jam sama dengan 60 menit dan satu menit sama dengan 60 detik.

Kekuasaan Banga Sumeria berakhir pada 2350 SM setelah ditaklukkan oleh Bangsa Akkadia di bawah kepemimpinan Sargon. Kata Babilon berasal dari Bahasa Akkadia yang berarti gerbang tuhan.

[caption id="attachment_74821" align="alignright" width="96" caption="Hammurabi"]

1289539146733665798

[/caption]

Kebudayaan Bangsa Akkadia dan Sumeria tidak jauh berbeda. Bangsa Akkadia meniru kebudayaan Bangsa Sumeria yang lebih berkembang. Bahkan beberapa kebudayaan berakulturasi sehingga melahirkan Kebudayaan Sumer-Akkad.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline