Lihat ke Halaman Asli

Histamin, Penyebab Gatal-gatal karena Alergi

Diperbarui: 26 Juni 2015   17:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

[caption id="attachment_82091" align="alignright" width="300" caption="Ilustrasi/Admin (Shutterstock)"][/caption]

Belakangan ini aktivitas sehari-hari saya terganggu karena menderita gatal-gatal. Tubuh saya dipenuhi bentol-bentol kemerahan karena alergi.

Alergi merupakan suatu reaksi abnormal yang terjadi di tubuh akibat masuknya suatu zat asing. Zat asing yang dinamakan alergen tersebut masuk ke dalam tubuh melalui saluran nafas (inhalan) seperti debu, tungau, serbuk bunga, dan debu. Alergen juga dapat masuk melalui saluran percernaan (ingestan) seperti susu, telur, kacang-kacangan dan seafood. Di samping itu juga dikenal alergen kontaktan yang menempel pada kulit seperti komestik dan perhiasan.

Saat alergen masuk ke dalam tubuh, sistem imunitas atau kekebalan tubuh bereaksi secara berlebihan dengan membuat antibodi yang disebut Imunoglobulin E. Imunoglobulin E tersebut kemudian menempel pada sel mast. Pada tahap berikutnya, alergen akan mengikat Imunoglobulin E yang sudah menempel pada sel mast. Ikatan tersebut memicu pelepasan senyawa Histamin dalam darah. Peningkatan Histamin menstimulasi rasa gatal melalui mediasi ujung saraf sensorik. Senyawa Histamin yang teramat banyak juga bisa disebabkan oleh stress dan depresi.

Pengobatan gatal-gatal karena alergi dilakukan dengan jalan pemberian obat antihistamin yang banyak dijual secara bebas. Efek samping dari pemakaian obat itu yang saya rasakan adalah mengantuk dan mulut kering. Selain itu, obat antihistamin juga memiliki efek samping linglung, pusing, sembelit, sulit berkemih dan penglihatan kabur, namun jarang ada penderita yang mengalami hal tersebut. Dewasa ini terdapat obat antihistamin generasi terbaru yang tidak berefek sedatif (mengantuk) dan beraksi lebih lama, namun harganya lebih mahal dan harus ditebus dengan resep dokter.

Sesungguhnya pemakaian obat antihistamin hanya menghilangkan gejala alergi dan menghindari serangan yang lebih besar di masa mendatang, tidak menyembuhkan alergi. Jika penderita kontak lagi dengan alergen, maka alergi akan muncul kembali. Oleh karena itu, yang terbaik untuk mengatasi alergi adalah dengan menghindari kontak dengan alergen, menjaga kebersihan diri dan lingkungan, meningkatkan sistem kekebalan tubuh serta menjauhi stress.

Sumber: Disarikan dari Berbagai Sumber

Blog Pribadi:

http://whatdiahhasphrased.blogspot.com/2010/07/what-diah-has-mini-researched-histamin.html




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline