Lihat ke Halaman Asli

Diah Ratna Widiastuti

Penerus Ki Hajar Dewantara

DWP Skanela Memperingati Hari Ibu dengan Seminar Anti Pernikahan Dini

Diperbarui: 22 Desember 2022   19:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari Ibu yang diperingati setiap tanggal 22 Desember, menjadi lebih bermakna dengan diadakannya seminar oleh SKANELA bekerja sama dengan DWP (Darma Wanita Persatuan). Tema yang diusung dalam seminar ini adalah Revitalisasi Peran Ibu di Tengah Gempuran Pernikahan Dini. Seminar diikuti oleh orang tua dari siswa SKANELA, khususnya para Ibu. 

Mengapa? Karena Ibu adalah pendidikan pertama anaknya. Selain itu, waktu yang dihabiskan di rumah tentu lebih banyak daripada jam sekolah, sehingga perlu ada kerja sama antara pihak sekolah dan orang tua dalam membentuk kepribadian yang baik bagi anak-anak.

Kegiatan seminar dilaksanakan sejak pukul 08.00 hingga 09.30 di aula SKANELA dan dihadiri pula oleh Guru dan anggota DWP. Melalui sambutannya dalam pembukaan acara tersebut, Nurul Huda menyatakan bahwa kegiatan ini penting untuk dilaksanakan dan diharapkan bermanfaat untuk membendung angka perceraian akibat pernikahan dini.

Berdasarkan data BPS di bondowoso, rata-rata terjadi 187 kasus perceraian setiap bulannya, dan Klabang adalah kecamatan dengan penyumbang yang terbesar. Tentu masalah ini sangat memprihatinkan dan SKANELA (SMK Negeri 1 Klabang) sebagai lembaga pendidikan harus ikut andil dalam upaya mencegah kasus ini kian meluas.

Pemateri yang dihadirkan dalam seminar ini adalah Yulia Tutik Nurfia, yaitu salah seorang dosen dari Universitas Ibrahimy Situbondo, yang juga merupakan kader bidang kesehatan masyarakat dari Desa Besuk Kecamatan Klabang. Melalui paparannya beliau menyatakan, "semua Ibu harus kuat dalam memberi semangat anak-anaknya agar mencapai pendidikan yang lebih tinggi dari pada orang tuanya. 

Peran ibu di rumah sangat penting guna menjaga agar anak tidak terlena akan pergaulan bebas dan terpaksa melakukan pernikahan dini, karena dampaknya sangat merugikan. Contoh nyata di Klabang masih banyak ditemukan kasus stunting yang salah satunya diakibatkan oleh minimnya edukasi ibu-ibu muda yang berawal dari pernikahan dini," pungkasnya.

Kegiatan seminar ini ternyata mendapat respon positif dari ibu-ibu yang hadir. Hal ini bisa terlihat dari antusiasme dalam mengikuti seminar dari awal hingga selesai. Dan pada akhir acara, muncul tanggapan mereka yang telah menyiratkan semangat untuk meningkatkan pendidikan yang dicapai oleh anak-anaknya. Para Ibu serempak menyampaikan bahwa mereka ingin anak-anaknya kelak menjadi orang yang sukses dengan pendidikan yang lebih tinggi dari pada orangtuanya.

Fitriani Maulida selaku wakil ketua DWP SKANELA berharap, "Semoga seminar pada peringatan hari ibu ini akan memberi sebuah pencerahan bagi para orang tua, khususnya ibu dalam mendukung tercapainnya pendidikan anak ke jenjang yang lebih tinggi dan mampu menjaga anak-anaknya untuk menghindari pernikahan dini. Selain itu, ke depan semoga DWP SKANELA mampu memberikan sumbangsih perannya dalam turut memajukan SKANELA melalui kegiatan yang bermanfaat," tegasnya.

img20221222083611-63a4493f08a8b553de368374.jpg

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline