Lihat ke Halaman Asli

Besarnya Imajinasi Berbanding Terbalik dengan Umur

Diperbarui: 25 Juni 2015   23:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

(tulisan tidak jelas dari orang galau yang sedang meratap kenangan masa kecil yang tidak dapat dijangkau kembali, sehingga hanya melampiaskannya kedalam sebentuk tulisan yang bahkan tidak jelas bentuknya, mungkin sekedar catatan biasa, atau bisa jadi puisi, mungkin juga opini...arrgh.....namanya juga galau:D)

Ketikaku kecil, kulukis mimpiku dalam kanvas imajinasiku...

melukisnya sebesar yang kubisa, bahkan melebihi besar badanku...

dan aku tak pernah merasa berat akan itu, karena memimpikan apa yang terjadi pada besarku nanti adalah suatu yang indah ketika itu,

hingga akupun dewasa, dan akupun menyadari, menjadi dewasa tidaklah seindah menjadi anak kecil yang lugu, ...

setidaknya orang dewasa tidak punya imajinasi sebesar diriku puluhan tahun yang lalu,

dimana aku bisa menciptakan monster hanya lewat imajinasiku,

bahkan pernah bertemu Gatot Kaca dalam mimpiku hanya karena ayahku menceritakannya menjelangku tidur...

dan itu semua, tidak kutemui lagi dalam diriku yang beranjak 18 ini,

bahkan aku lupa bagaimana wajah Gatot Kaca dalam mimpiku dulu, bahkan menyangsikan kalau Gatot Kaca berotot kawat, balung wesi seperti dalam cerita,...

itu karena dewasa menjadikan diriku membatasi imajinasiku dengan sebuah 'kemungkinan', yang mana tidak kutemukan ketikaku kecil dulu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline