Lihat ke Halaman Asli

Kisah Sukses Kang Im, dari Peternak Menjadi Pionir Eduwisata di Ngargoretno

Diperbarui: 15 Agustus 2024   16:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Magelang, 01 Agustus 2024 - Sebagai salah satu desa yang memiliki banyak potensi eduwisata, Desa Ngargoretno tidak henti-hentinya menyuguhkan pengalaman wisata yang berbeda. Eduwisata yang satu ini dimiliki oleh seorang peternak kambing bernama Pak Shoim. Kambing yang dibudidayakan pun bukanlah kambing biasa, melainkan kambing yang memiliki ras asli dari India alias kambing etawa.

Hanya dengan bermodalkan banyaknya teman dari komunitas, Kang Im alias Pak Shoim pun memulai budidaya kambing etawa ini. "Awalnya, karena basic ternak kami adalah kambing etawa atau kambing PE jadi sudah banyak orang yang kemudian datang karena bergabung di dalam komunitas peternakan sehingga dari modal banyak teman yang datang." jelas beliau. Tidak berhenti disitu beliau juga mencoba untuk menyelaraskan antara peternakan dengan tempat tongkrongan, "... kemudian coba kami tempat ini kami selaraskan selain kandang yang kita bisa untuk memperhatikan ternak juga bisa nyaman untuk tongkrongan." tambah beliau.

Sejak didirikan pada tahun 2008 Kang Im sebagai pemilik dari peternakan kambing etawa di Desa Ngargoretno bersama teman-teman dari komunitas mulai mempelajari ternak secara serius. Hasilnya pada tahun 2016 ketika trend desa wisata mulai berkembang di sekitar kawasan Borobudur, beliau membuka wisata edukasi atau eduwisata di peternakan kambing etawa milik beliau. 

Saat ini tempat wisata edukasi kambing etawa milik Pak Shoim diberi nama "Kandang Kang Im". Disana pengunjung diberikan pengetahuan mengenai cara merawat kambing etawa dengan baik dan benar sehingga dapat menghasilkan susu yang berkualitas tinggi. Tidak hanya itu pengunjung juga dapat merasakan pengalaman memerah dan meminum susu kambing etawa secara langsung. 

Dokumentasi KKN STMM Kelompok 8

Tak dipungkiri bahwa tantangan juga tidak dapat terlepas dari perjalanan berdirinya "Kandang Kang Im". Pak Shoim bercerita bahwasanya kambing etawa adalah kambing yang memiliki nilai seni tinggi sehingga perilaku budidayanya harus benar benar diperhatikan khususnya dalam persiapan dan kebersihan kandangnya. "... untuk bikin kandangnya itu yang modalnya agak lumayan tinggi karena kandang ini kan barang mati ya. Nah, untuk beli ternaknya itu masih akan kembali karena bisa beranak pinak tapi untuk kandang ini memang kayak orang bikin rumah." jelas beliau.

Dokumentasi KKN STMM Kelompok 8

Dalam upaya pemasaran, Pak Shoim menjelaskan bahwasanya target pasar yang digunakan masih sebatas pengunjung atau wisatawan yang datang ke Desa Ngargoretno khususnya ke Kandang Kang Im.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline