Oleh: Dhiyaul Aulia
(Mahasiswa Pendidikan Sosiologi FIS UNJ)
Seperti yang kita tahu, bahwa pada saat ini Indonesia sedang berperang dengan virus yang telah banyak menelan korban jiwa. Pada 31 Desember 2019 lalu, terdapat laporan di China bahwasannya terdapat kasus pneumonia di Kota Wuhan yang tidak dapat diketahui etiologinya.
Pada 7 Januari 2020, China mengidentifikasi bahwa penyakit ini adalah jenis baru coronavirus (novel coronavirus). Pada awal tahun 2020 ini telah terjadi permasalahan kesehatan di seluruh dunia. Penyebaran penyakit ini terus berkembang dan menyebar hingga pada akhirnya diketahui bahwa penyebabnya ialah novel coronavirus.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan bahwa nama resmi untuk virus ini ialah Covid-19. Jumlah kasus pada penyakit ini terus menerus menyebar dan berkembang dengan sangat cepat. Yang pada awalnya muncul di wilayah Wuhan, menyebar bahkan sampai ke negara lain selain China.
Negara negara yang terserang virus ini antara lain China, Jepang, Thailan, Korea Selatan, Vietnam, Singapura, Amerika Serikat, Kamboja, Nepal, Perancis, Australia, Malaysia, Filiphina, Sri Lanka, Kanada, Jerman, Italia, Rusia, Belgia, Finlandia, Spanyol, Swedia, Mesir dan masih banyak negara lain yang terserang virus ini bahkan negara kita Indonesia saat ini sedang diserang Covid-19.
Pada awal munculnya Covid-19 di Indonesia karena terdapat dua orang yang dinyatakan positif telah terjangkit virus tersebut. Dua orang yang telah positif terjangkit virus ini berusia 64 dan 31 tahun, mereka merupakan ibu dan anak perempuan. Kasus ini dikonfirmasi pada tanggal 2 Maret 2020.
Setelah ditelusuri, penyebab ibu dan anak ini terserang virus tersebut karena mereka melakukan kontak dengan warga negara Jepang yang sedang berada di Malaysia dan mereka bertemu di Indonesia.
Setelah kontak dengan warga negara Jepang tersebut, ibu dan anak ini merasakan sakit seperti flue dan mereka pun pergi ke rumah sakit yang berada di Depok. Setelah diperiksa oleh dokter, ibu dan anak ini hanya diminta agar rawat jalan saja.
Namun setelah beberapa hari mereka kembali ke rumah sakit tersebut karena merasa batuknya tidak membaik. Lalu dua hari kemudian ibu dan anak ini mendapat kabar bahwa temannya yang warga negara Jepang tadi dinyatakan positif terjangkit virus corona.
Lalu selanjutnya setelah diketahui bahwa warga negara jepang tersebut positif terjangkit virus corona, dilakukanlah screening siapa saja orang yang pernah kontak dengan warga negara jepang tersebut, lalu ditemukan dua orang ibu dan anak tadi yang memiliki gejala seperti Covid-19, anak dan ibu ini diminta untuk swab test dan pada tanggal 2 Maret 2010 ibu dan anak tersebut telah dinyatakan positif terjangkit virus corona dan mereka langsung dilarikan ke RSPI Dr. Sulianti Saroso.