Artikel ini betujuan untuk mengeksplorasi sejauh apa para pekerja di industri dalam pengembangan perangkat lunak tanpa menyadari kelumpuhan yang terjadi dalam profesi mereka, bagaimana mereka melihat masa depan pekerjaan mereka dan bagaimana mereka mempersiapkan masa depan tersebut.
Para profesional teknologi informasi (TI) sangat berjasa dalam mendorong perubahan teknologi, yang memengaruhi kehidupan sehari-hari, bisnis, dan model kerja kita, dan di waktu yang sama mereka juga mempengaruhi pekerjaan pengembang perangkat lunak, yang bertanggung jawab membangun teknologi ini. Sementara profesional IT ini, membuat trobosan baru untuk otomasi yang digunakan dalam industri, di samping itu pekerjaan profesional IT ini sangat dipengaruhi oleh alat yang mereka buat.
Moldoveanu melakukan penelitian pada tahun 2020 kemudian mewawancarai seorang Insinyur IT, dalam wawancara tersebut Insinyur IT ini melihat bahwa teknologi menjadi trobosan baru dalam dunia model kerja mereka, membuat mereka lebih produktif dan berkembang sehingga tidak menjadi ancaman bagi pekerjaan mereka. Menurutnya civitas IT ini juga harus memahami dan meng-upgrade ilmu mereka sekaligus mengikuti perubahan teknologi dan soft skill.
Industri yang bergerak di bidang transportasi, obat-obatan, atau manufaktur dll. cenderung sangat proaktif dalam mendiskusikan persoalan ini. Disamping itu Teknologi bangunan industri IT seperti otomatisasi proses robotik dan pembelajaran mesin, yang bertanggung jawab atas otomatisasi kerja di banyak industri sehingga umumnya tidak begitu di perlukan manusia dalam proses produksi, dapat di lihat bahwa robot/mesin ciptaan mereka telah mengganti sifat tradisional perangkat lunak/keras di sebuah industri, sementara otomatisasi menambah dan bahkan menggantikan kebutuhan akan pekerjaan manual, meskipun belum banyak menggantikan pekerjaan pengembangan perangkat lunak dalam konsep otomatisasi, namun pandangan penulis melihat semakin mengubah sifat profesi tersebut akan mengurangi prevalensi beberapa profesi TI tradisional.
Alasan penulis berhipotesa adalah sebagai contoh, terobosan teknologi yang saat ini kita gunakan seperti internet dan IoT dalam memprediksi dampak kecerdasan buatan pada pekerjaan manusia, secara positif ini semua berkolerasi dalam memudahkan dan kecepetan dalam beberapa aspek kehidupan/pekerjaan, disamping itu berpotensi menggantikan profesi yang bersifat teknis sehingga menghilangkan beberapa mata rantai mata pencaharian beberapa individu.
Sebagian besar penelitian sebelumnya menganalisis pekerjaan yang digantikan oleh otomatisasi ini, peneliti menemukan benang merah bahwa pekerjaan setiap profesi menjadi lebih menuntut, akan tetapi profesi barupun terbentuk sehingga menjadi sebuah bidang keilmuan baru yang layak untuk di pelajari dan di uji
Teknologi bergerak begitu cepat, baik pada dimenis komunikasi, bisnis, literatur, meliter, dll. Bahkan menjadi unik jika diperhatikan sehingga menarik minat para peneliti akademik dan internasional organisasi. dari keunikan tersebut, penulis mengutip dari Institut McKinsey yang mana mereka telah mengidentifikasi dua belas potensi teknologi yang menggangu ekonomi, diantaranya adalah:
- Internet Seluler
- Otomasi kerja pengetahuan
- Internet of Goods
- Teknologi Cloud
- Robotika Canggih
- Kendaraan otonom dan semi otonom,
- Genomik generasi
- Penyimpanan energi,
- Percetakan 3D
- Material canggih
- Minyak dan gas eksplorasi dan pemulihan
- Energi terbarukan
Teknologi baru bertanggung jawab atas terciptanya pekerjaan efesiensi tertinggi di bidang IT dan teknik, hal ini terlihat dari meningkatannya permintaan untuk Analisis Data dan Sains, Spesialis Big Data, analisis Mesin, AI, Spesialis Transformasi Digital, Desainer Interaksi Manusia-Mesin, Spesialis Otomasi Proses, Spesialis Teknologi Baru, Desainer Layanan atau Solusi. Peran seperti petugas entri data dan pekerjaan administrasi kemungkinan cenderung hilang, dan digantikan oleh otomatisasi. Pemikiran analitis, berpikir kritis, kreativitas, desain dan pemrograman, pembelajaran aktif, pemecahan masalah yang kompleks, dan
keterampilan analisis sistem kecerdasan emosional diharapkan menuntut permintaan yang lebih tinggi.
Kesimpulan yang dapat kita lihat bahwa berubahnya teknologi oleh Ahli perangkat lunak sangat cepat, pada sudut pandang yang berbeda menimbulkan lebih banyak permintaan untuk profesi IT tentunya atau dibutuhkan konsep keterampilan baru. Akan tetapi persoalan asumsi pada industri 4.0 ini tidak hanya selalu pro & kontra, penulis sendiri dapat mengakses informasi berbagai literasi atas bantuan Informasi Teknologi itu sendiri seperti ProQuest, ScienceDirect, Web of Science, dan Google Scholar sebagai sumber acuan argumentatif dalam melihat dimensi persoalan.
Saran dari penulis yang paling umum dalam dunia kerja untuk mengatasi meningkatnya perubahan dan perkembangan yang semakin cepat adalah pendidikan (literasi teknis), karena pendidikan bersifat berkelanjutan untuk beradaptasi dengan perubahan pasar. Penelitian Deloitte di tahun 2019 tetang tantangan kehidupan pekerjaan, ia merekomendasikan bahwa karyawan terlibat dalam belajar, membentuk jalur karir mereka, dan mengejar jalur karir mereka.