Lihat ke Halaman Asli

Dhiya Ulhaq

Mahasiswa Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam Universitas Muhammadiyah Jakarta

Jujur Memang Pahit

Diperbarui: 11 Desember 2023   10:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

QulilHaqqu Walawkana Murran
"Katakanlah dengan sejujur jujurnya walau pahit"

bagi beberapa manusia mempunyai perasaan atau sifat pembohong atau tidak enakan.

mungkin ada yang pernah merasakan diposisi bagaimana kita ingin mengungkapkan kebenaran tetapi kita terlalu takut untuk memberitahunya. takut karena dia sakit hati mendengar perkataan kita, atau takut karena itu adalah kesalahan kita yang kita tuutupi.

dari mahfudzot tersebut mengajarkan kita untuk selalu berkata jujur walau perkataan itu adalah kabar buruk, karena Allah tidak suka dengan orang yang berbohong, karena berbohong adalah salah satu hal yang Allah sangat benci.

Allah berfirman dalam Al-quran
"dan janganlah kamu mencampuradukkan kebenaran dengan kepalsuan atau janganlah kamu menyembunyikan kebenaran sedang kamu mengetahuinya" (Q.s Al Baqarah ayat 42)

Jujur merupakan perbuatan yg mulia, dengan kejujuran kita bisa dipercaya dan mendapatkan hal hal yang positif.

jika kita berbohong maka kita akan terus berbohong untuk menutupi kebohongan dengan kebohoangan lainnya. itu akan terus berlanjut kecuali kita menyadarai dan bertaubat.

semoga kita semua senantiasa menjadi orang yang jujur dalam perkataan, karena kejujuran bukan hanya sekedar aturan moral, tetapi kewajiban dalam kebijaksanaan hidup, dengan kejujuran kita bisa memberikan dampak positif serta menciptakan lingkungan yang baik. oleh karena itu, mari pertahankan kejujuran sebagai kompas moral yang membimbing kita menuju kesejahteraan duni dan akhirat.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline