Kala di tepian nestapa menghentak
Duka derita pun terasa di ujung tapak
Kau memilih bungkam menyembunyikan sesak
Di balik topeng berisi tangis terisak
Tancapan panah tak di rasa
Tetesan darah tak bermakna
Robekan robekan tak terhitung
Goresan luka tak berujung
Menjadi sang penyinar di gelap gulita
Menjadi sang penghangat saat dingin tiba
Mempersembahkan bumi dan seisinya