Lihat ke Halaman Asli

Revolusi Industri 3.0?: Mahasiswa KKN UNDIP TIM II Kenalkan "KRIS" (Kritik & Saran) Berbasis QR Code

Diperbarui: 11 Agustus 2023   16:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar 1. Bersama Perangkat Kelurahan Kasihan (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Wonogiri (24/7/2023) - Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro 2022/2023, Dhiya Ratri Januar, melakukan program kerja monodisiplin Inovasi Layanan Kritik dan Saran bagi masyarakat Kelurahan Kasihan, Kabupaten Wonogiri.

Layanan kritik dan saran menjadi layanan penyampaian semua aspirasi dan pengaduan masyarakat yang digunakan untuk menyampaikan aduan baik berupa keluhan, kritik, dan saran. Pengaduan dapat dilakukan apabila masyarakat menemukan bahwa penyelenggara pelayanan publik tidak dijalankan sebagaimana mestinya atau terdapat penyelenggaraan pelayanan publik yang tidak sesuai dengan standar pelayanan atau prosedur yang berlaku.  Layanan aspirasi sekarang sudah ditingkatkan menjadi layanan berbasis online. Layanan berbasis online bisa dilakukan menggunakan telepon masing-masing dan dengan layanan online ini bisa menghemat waktu masyarakat, mudah akses penggunaan, proses yang cepat sehingga dapat merespon dalam waktu yang singkat. Saat ini penyampaian saran melalui handphone dipandang efektif karena bersifat mobile dan mudah penggunaanya.

Dalam rangka menciptakan pelayanan publik yang baik kepada masyarakat, maka diperlukan sistem kritik dan saran agar proses pelayanan publik dapat berjalan secara efisien dan efektif. Layanan ini dapat membantu masyarakat maupun perangkat kelurahan dalam melaksanakan tugasnya. Adanya layananan aspirasi berbasis online ini akan membantu kinerja aparatur pemerintah menjadi lebih efektif dan efisien dalam melayani masyarakat serta memudahkan masyarakat dalam melakukan pengaduan atau memberikan laporan. Selain itu, dengan dibentuknya layanan aspirasi, khususnya berbasis online, maka partisipasi masyarakat dalam mengembangkan, membangun dan merapikan lingkungan Kelurahan Kasihan akan semakin meningkat.

Gambar 2. Edukasi pemakaian "KRIS" (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Untuk mewujudkan pelayanan publik yang efektif dan efisien, Dhiya Ratri Januar, selaku mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro membuat inovasi baru, yaitu "KRIS" (Kritik & Saran), untuk meningkatkan layanan kritik dan saran bagi masyarakat Kelurahan Kasihan yang lebih mudah dan cepat sehingga proses pelayanan menjadi lebih mudah. KRIS ini dilakukan dengan menggunakan media QR Code atau Barcode yang diisi melalui Google Form, karena setiap orang telah memiliki handphone maka penyampaian saran menjadi lebih mudah. 

Melalui penyuluhan dan tutorial penggunaan KRIS sebagai inovasi kritik dan saran tersebut, program pembaharuan layanan aspirasi ini harapannya mampu memudahkan masyarakat yang ingin menyampaikan berbagi keluhan, kritik, maupun saran sehingga proses pengaduan pelayanan dapat berjalan menjadi lebih cepat, efektif, dan efisien sehingga kepuasan masyarakat tercapai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline