Ditahun sekarang (2024) Indonesia menempati posisi ke -100 dari 208 negara dengan literasi mencapai 95,44%. Begitupun kutipan dari UNESCO menyebutkan Indonesia adalah urutan kedua dari bawah soal literasi dunia, yang artinya peminat bacanya yang sangat rendah sekali.
Hal ini mungkin disebabkan oleh beberapa faktor seperti, kurangnya perhatian orangtua kepada anaknya jika dirumah, dan minimnya fasilitas dalam pendidikan, juga faktor lainnya yang mempengaruhi pola berfikir dari anak-anak sampai Mahasiswa sekarang yang biasa disebut dengan Generasi Z atau Gen z, Mereka lebih tertarik pada Dunia hiburan seperti, scroll tiktok, bermain game, apapun itu yang sifatnya media sosial. Karna bagi mereka hal-hal seperti itu tidak membosankan berbeda dengan menulis atau membaca buku, mereka bisa mendapatkan apa yang mereka butuhkan seperti mencari jawaban soal pertanyaan , tidak harus membaca berlembar-lembar halaman tapi mereka bisa searching di google untuk menemukan jawabannya, Generasi Z lebih cenderung kepada sesuatu yang sifatnya instan dan tidak membosankan. Padahal jika mereka ketahui dengan menulis bisa banyak memberikan manfaat kepada dirinya seperti mencegah kepikunan, dengan menulis bisa jadi perekam sejarah karna tulisan itu sifatnya mudah dicari dan juga bisa sebagai bukti, lalu bermanfaat bagi media dakwah, media belajar dan media berkomunikasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H