Lihat ke Halaman Asli

Dhiya Khansa

Mahasiswa

Suasana Hari Raya

Diperbarui: 22 Oktober 2022   13:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dipagi hari yang indah, matahari menyambut hari dengan memancarkan cahayanya yang  terasa hangat dan lembut. Takbiran yang dikumandangankan menggelegar dari pengeras suara masjid desa. di salah satu rumah, sanak saudara berebut untuk ke kamar mandi, anak-anak berlarian dan orang tuanya berteriak agar hati-hati. 

Pada saat ini orang-orang sudah berkumpul diperantara masjid, merapatkan shafnya untuk menunaikan shalat idul fitri, shalat dimulai dengan khidmat diikuti angin yang lembut menerpa, membuat mukena jemaah perempuan berkibar. Tangis anak kecil yang diabaikan ibunya karena sedang shalat, burung berkicauan diatas kubah masjid.

Serangkaian shalat dan khutbah telah telah selesai, orang-orang mulai merapihkan alat shalat, bersalaman-salaman dengan tetangganya dan kembali kerumah untuk menyambut sanak saudara yang akan datang. Harum masakan menyeruak dari dapur membuat perut yang sebelum shalat sudah terisi kembali berbunyi. Ruang tamu yang ramai diisi saudara-saudara yang sudah datang bersenda gurau sambil mencoba kue-kue kering yang telah disajikan oleh pemilik rumah diatas meja.

Acara yang ditunggu-tunggu telah mulai, pembagian uang lebaran dari para encing mamang atau saudara dari lebih tua yang telah bekerja, anak-anak sudah berbaris tidak sabar mendapatkan thr (tunjangan hari raya) masing-masing untuk ditaruh didompet barunya yang sudah dibeli dari jauh hari, yang remaja pun tak mau kalah untuk berbaris. Dan ada juta yang pembagiannya dengan bermain games, membuat suasana semakin ramai dan seru.

Waktu siang pun tiba, suasana mulai tenang. Biasanya waktu ini digunakan untuk istirahat karena sudah lelah terlalu bersemangat dipagi hari menyambut hari raya, bermain dengan sanak saudara dan juga biasanya sudah tidak tahu mau melakukan apalagi. Ada yang tidur siang, sekedar menonton televisi sambil menghabiskan biji ketapang, kacang goreng dan tape uli yang dihidangkan dimeja atau berbaring sambil memainkan gadgetnya. Dan terkadang menyambut tetangga yang datang ingin lebaran kerumah. Sampai sore, sanak saudara pun bergegas untuk pulang dan menunggu hari esok untuk bersilahturahmi  ke sanak saudara yang lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline