Lihat ke Halaman Asli

Dhito Belajar

Aktivis Kemajuan

Perekayasaan Sosial: Bensin Premium Perlu Ganti Nama

Diperbarui: 18 Juni 2015   00:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

http://1.bp.blogspot.com/-bpWZfZUS9mM/TxzzqyyUlUI/AAAAAAAAACk/5hrm2XQAo2s/s1600/bbm-pertamax-dan-premium.jpg

Nama sebuah produk dari suatu bisnis profesional sangatlah diperhatikan. Misalnya pemilihan nama mobil yang hendak diproduksi oleh pabrikan otomotif. Untuk konsumen kelas bawah, dipilih nama-nama seperti Panca, Agya, Karimun, dll. Untuk kelas menengah dipilih nama-nama seperti Jazz, Fortuner, Land Cruiser, dll. Dengan memilih nama yang cocok dengan sasaran, diharapkan angka penjualan sesuai dengan harapan. Untuk BBM produksi BUMN Pertamina, sungguh disayangkan pemilihan nama untuk BBM Subsidi dipilih nama yang mengesankan kualitas baik dan membanggakan. Premium. Padahal, BBM subsidi adalah produk yang angka penjualannya tidak ditargetkan untuk terjual sebanyak-banyaknya. Malah, BBM subsidi sangat perlu ditekan angka pemakaiannya. Seharusnya, perlu dipilih nama lain yang pas. Misalnya "BBM Subsidi", "BBM Rakyat Miskin", atau nama lain sesuai rekomendasi pakar perekayasaan sosial terkait.

[caption id="" align="aligncenter" width="479" caption="http://1.bp.blogspot.com/-bpWZfZUS9mM/TxzzqyyUlUI/AAAAAAAAACk/5hrm2XQAo2s/s1600/bbm-pertamax-dan-premium.jpg"][/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline