Presiden terpilih Prabowo Subianto telah membuat beberapa keputusan strategis terkait susunan kabinetnya, termasuk pemisahan Kementerian Kehutanan dan Kementerian Lingkungan Hidup, yang sebelumnya digabungkan dalam satu kementerian.
Keputusan ini menuai banyak perhatian publik, terutama mengingat peran penting kedua kementerian dalam menjaga keberlanjutan lingkungan dan sumber daya alam Indonesia. Namun, selain pemisahan, perhatian juga tertuju pada dua sosok yang memimpin kementerian ini: Hanif Faisol Nurofiq sebagai Menteri Lingkungan Hidup dan Raja Juli Antoni sebagai Menteri Kehutanan.
Profil Menteri Lingkungan Hidup: Hanif Faisol Nurofiq
Hanif Faisol Nurofiq merupakan figur yang tampaknya relevan dengan posisi Menteri Lingkungan Hidup. Latar belakang akademis dan profesionalnya mencerminkan keterkaitan yang kuat dengan sektor kehutanan dan lingkungan.
Ia menempuh pendidikan di Fakultas Kehutanan Universitas Lambung Mangkurat (UNLAM) Kalimantan Selatan, serta meraih gelar doktor dari Universitas Brawijaya Malang. Kariernya juga berakar kuat di dunia kehutanan, dengan pengalaman mulai dari menjadi staf data di Kalimantan Selatan hingga menjabat sebagai Kepala Dinas Kehutanan di provinsi yang sama.
Baru-baru ini, ia menjabat sebagai Direktur Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan (PKTL), sebuah posisi strategis yang memperkuat kompetensinya dalam merumuskan kebijakan lingkungan.
Dengan latar belakang tersebut, Hanif dinilai mampu memahami kompleksitas isu lingkungan di Indonesia, termasuk pengelolaan hutan dan dampak perubahan iklim.
Pengalaman Hanif dalam tata kelola kehutanan dan interaksinya dengan berbagai stakeholder di level regional maupun nasional memberikan landasan kuat baginya untuk memimpin Kementerian Lingkungan Hidup yang akan dihadapkan pada tantangan besar, seperti deforestasi, degradasi lahan, dan penanganan emisi karbon.
Menteri Kehutanan: Raja Juli Antoni, Apakah Tepat?
Di sisi lain, penunjukan Raja Juli Antoni sebagai Menteri Kehutanan memunculkan banyak tanda tanya. Raja Juli lebih dikenal sebagai politikus dengan latar belakang ilmu politik dan studi perdamaian daripada sebagai seorang profesional di bidang kehutanan.