Siapa sih yang gamau sukses ? semua orang rasanya ingin mencapai kesuksesan baik di dunia maupun di akhirat. Sama hal nya dengan Kurniawan, dia adalah orang asli semarang yang mencoba peruntungan di kota Bandung. Kurniawan berusia 23 tahun. Beberapa minggu lalu, ia mendapat panggilan pekerjaan di salah satu perusahaan swasta di kota Bandung sebagai designer web. Dengan skill dan pengalaman yang ia miliki, ia berhasil diterima di perusahaan tersebut. Tapi kali ini penulis tidak akan menceritakan bagaimana perjalanan hidup seorang Kurniawan, melainkan pengalaman horrornya di kota Bandung.
Akhirnya pada tanggal 15 Mei 2018 ia berangkat menuju kota Bandung menggunakan kereta api. Kebetulan neneknya memang orang Bandung asli, jadi kurniawan memutuskan untuk tinggal di rumah neneknya saja ketimbang menyewa sebuah kos-kosan atau kontrakan. Setibanya di Bandung, Kurniawan langsung berangkat dari stasiun menuju rumah neneknya. Dia langsung bersalaman dengan neneknya karena sudah lama tidak bertemu. "Nek, Bagaimana kabarnya sehat ?" ujar Kurniawan. "Alhamdulillah, nenek sehat-sehat disini nak" Neneknya menjawab. Kurniawan langsung saja membersihkan badannya dan merahpihkan bawaannya.
Satu hal yang dia tidak ketahui, terdapat mahkluk lain yang tinggal di rumah neneknya itu. 3 minggu setelahnya, tidak ada kejadian yang aneh dirumah neneknya itu. Di kantor pun, Kurniawan sudah akrab dengan temannya yang hingga saat ini menjadi sahabatnya. Rafli, ia adalah teman dekat Kurniawan di tempat bekerja. Pada suatu ketika, tepatnya pukul 19.00 WIB Kurniawan baru saja pulang kerja dari kantor, lantas ia pun segera mandi dan bebersih karena sudah seharian bekerja.
Dia sedang melakukan aktivitas rutinnya, seketika dia mendengar bunyi kompor dinyalakan. tidak lama dari suara itu dibarengi pula dengan suara keran air wastafel yang menyala. Dia berfikir dalam hatinya, "Ohh itu nenek yaaa, nenek mau bikinin saya makan nih kayanya". Setelah selesai mandi, Kurniawan pun langsung mengecek ke dapur untuk melihat neneknya. Sambil berjalan ke dapur, Kurniawan memanggil neneknya. "Nek, masak apa nihh tau aja kurniawan belum makan". Tidak ada sautan dari neneknya sama sekali. Begitunya sampai di dapur, dia terkejut melihat tidak ada siapa-siapa di dapur. Sontak dia langsung mengecek ke kamar neneknya, ternyata neneknya sedang tertidur pulas. Kurniawan berfikir dalam hatinya, "Oh mungkin tadi nenek beres dari dapur langsung ke kamar tidur cape kali". Beberapa hari kedepan ia lewati tanpa ada perasaan curiga sama sekali.
Tepat pada jam yang sama, sekitar jam 7 malam kurniawan melakukan aktivitas seperti biasa, mandi selepas pulang kerja untuk bebersih. Kemudian terdengar suara yang sama, bunyi kompor dinyalakan yang tidak lama dilanjut suara keran wastafel menyala. Kurniawan langsung mengecek ke dapur setelah selesai mandi, namun tidak ada orang disana. Dia melihat ke arah ruang tengah tv ada neneknya disana. Kurniawan bertanya kepada neneknya, "Nek, abis dari dapur ya ?". Neneknya menjawab, "Ohh, ngga ko nenek ini sebelum kamu datang dari tadi lagi nonton sinetron seru ini". Kurniawan pun terkejut atas respon neneknya, "Lah, kalo nenek dari tadi nonton tv, yang di dapur itu siapa ?".
Dihari yang sama, kurniawan terbangun pukul 01.30 WIB. Dia berkata, "Wah enaknya jam segini kebangun makan bikin indomie sih". Dia pun menuju ke dapur untuk membuat indomie. Saat dia sedang membuat indomie, dia mendengar suara seperti seseorang mendorong pagar, suara itu berkali-kali diulang. Tapi pada saat itu kurniawan tidak menghiraukannya. Dia langsung menyelesaikan indomie yang dia buat. Singkat cerita, besok harinya gangguan semakin banyak dan sering. Kurniawan sedang bermain game selepas pulang kerja, kurang lebih sekitar jam 11 malam. Ada suara seseorang mendorong lagar lagi, tapi kali ini terdengar sayupan orang berbicara "tolong, buka pager nya saya mau masuk". Suara itu terdengar seperti tidak jelas tapi kurniawan lagi-lagi tidak menghiraukannya. Dia berkata dalam hati "Ah, itu orang iseng kali atau ngga anak-anak".
Gangguan seperti itu sering Kurniawan rasakan, mulai dari suara kompor, lalu keran terbuka sendiri, suara pagar seperti didorong orang seseorang dari luar. Kurniawan tidak pernah menghiraukan itu semua. Namun pada suatu ketika, Kurniawan sedang bermain hp di kamarnya, terdengar suara orang mengetuk pintu depan rumahnya. Lalu diiringi juga dengan suara orang berbicara "Buka pintu nya, saya mau masuk ini rumah saya". Sontak Kurniawan sekarang agak terkejut dengan hal itu, ia pun langsung mengecek ke jendela yang mengarah ke pintu depan. Ternyata, sosok pocong sedang menabrakan wajahnya kepintu berkali-kali sambil berbicara hal yang sama berulang-ulang. Kurniawan pun sangat terkejut sampai berkata "Astagfirulloh, apa itu ya allah".
Dengan keringat dingin dan langkah yang berat, dia berlari menuju kamarnya lagi. Dia pun memaksakan pada hari itu untuk tidur secepatnya. Dengan inisiatif, dia menyalakan headset untuk setidaknya meredam suara pocong yang berulang-ulang itu. Besoknya di tempat kerja, kurniawan mengajak Rafli, sahabat dekatnya untuk menginap di rumahnya. "Fli ayo nginep di rumah nenek gue, kita mabar ayo mumpung besok libur nih". Rafli pun tanpa pikir panjang langsung mengiyakan ajakan dari Kurniawan. Singkat cerita, pada malam hari Kurniawan dan Rafli lapar dan ingin membeli nasi goreng di depan. Jaraknya tidak begitu jauh, hanya 5 menit jalan kaki. Akhirnya Kurniawan berkata, "udah gue aja yang beli nasgor, lu tunggu sini di kamar ajaa".
Saat Rafli sedang di kamar, tiba-tiba terdengar suara pintu depan terbuka. "Wan, udah ya nasi goreng nya ? bawa sinilah gue laper cepetan" ujar Rafli. Namun tidak ada sautan dari luar kamar. Tidak lama terdengar suara dari kamar mandi, seperti orang sedang mandi. Rafli yang kebetulan ingin ke kamar mandi karena kebelet pun melihat lampu kamar mandi menyala. Dia pun berkata "Wan, cepetan uda belum di wc nya gue gakuat mau berak". Tambahnya ujar Rafli "Eh iya tadi nasgor lu simpen dimana bukannya bawa ke kamar juga".
Rafli pun duduk di depan pintu kamar mandi sambil menunggu Kurniawan. "Buset nih bocah lama amat ya di wc" ujar Rafli dalam hati. Karena kesal, Rafli pun memaksa membuka pintu kamar mandi dan sambil mengetuk. Dia berkata "Wan udah belum lama bat lu emang". Tapi, ternyata di kamar mandi tidak ada siapa-siapa dan tidak ada tanda seperti orang di kamar mandi. Lantai yang kering, ember yang kosong. Terkejut, Rafli pun berkata "Anj*ng, lah kaga ada orang". Seketika keringat dingin mengucur dan bulu kuduk Rafli berdiri. Dia pun reflek menoleh ke sekitar, Ternyata.......
Sosok Bapa-bapa dengan pakaian lusuh bercak darah dan muka hancur penuh dengan tulang sedang terduduk diam di kursi depan pintu kamar mandi tadi. Sambil tersedak-sedak, sosok itu pun berkata "Silahkan dek, bapa sudah selesai mandinya". Rafli pun sontak langsung lari keluar rumah dengan sangat cepat. Nafasnya terengah-engah, mukanya yang pucat, berlari ke motornya yang terparkir di teras rumah nenek Kurniawan. Bertemu dengan Kurniawan di depan rumahnya.