Lihat ke Halaman Asli

Serunya CAP PLN Ngetrip Bareng Kompasiana

Diperbarui: 4 September 2016   22:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. Pribadi

Waktu berlalu begitu cepat, tak terasa sudah hampir abis rangkaian visit CAP PLN bareng Kompasiana ke Singapore Press Holdings. Tim CAP PLN dan Kompasiana sudah semakin kompak juga. Ya gimana ngga kompak khan mereka yang ngawal kita. Hari ke 5 adalah akhir dari semua jadwal yang telah ditentukan Tim Kompasiana.

Mulai hari pertama kami mendarat di Changi, langsung menuju Markas Singapore Press Holdings (SPH) , berdiskusi dengan Tim The Straits Times, mendapatkan begitu banyak ilmu baru yang memang sangat berbeda dengan kebebasan media dan press di negeri Singa ini dengan kebebasan media dan press yang ada di Indonesia. 

Kaitannya dengan kegiatan kehumasan di PLN adalah bagaimana kita mengkomunikasikan kepada masyarat dengan berbagai lapisan. Berita yang disampaikan juga harus bisa mencerdaskan pembacanya. Kebayang deh, disaat media digital menggilas media cetak, Straits times justru masih bertahan dengan 60 lembar di hari kerja dan 160 halaman di akhir minggu, luar biasa khan ?

Cara Stomp yang lebih berjiwa muda dan gaya bahasa yang tidak terlalu formal, menjadikan ciri khas tersendiri bagi netizennya. Kemudahan akses juga menjadi Media yang cukup banyak peminatnya.Asia one juga begitu menyatu diantara The Straits Times dan Stomp. Razor Tv juga punya segmen yang lebih ringan untuk disimak dengan mobile aplikasi juga. Cara mengemas setiap segmen berita nya juga beragam, ngga saling rebutan lah kayak TV di negri kita. Bermain dengan data juga menjadi keunggulan dari tiap media ini. Tim Kreatifnya luar biasa juga cara kerjanya, seperti kebanyakan para kuli tinta secara umum, Work Hard, Play Hard!

Dok. Pribadi

Beruntungnya lagi bagi CAP PLN, dapat kesempatan merayakan hari kemerdekaan RI ke 71 di Kedutaan Republik Indonesia, yang serunya lagi bisa berfoto Wefie bareng Duta Besar RI untuk Singapura, Bpk. Ngurah Swajaya. Menyanyikan lagu Indonesia Raya di Negri orang cukup mengharukan. Banyak juga ternyata orang indo yang tinggal di negri singa ini. Menikmati malam di Clarke Quay juga mengasikkan, apalagi ada yang abis ultah ya kebagian rejeki ditraktir dong sama yang ultah, alhamdulillah banget, buat saya ya Rejeki Anak Sholehah, apalagi yang lain.....

Dok. Pribadi

Jalan-jalan ke Universal Studio, Merlion, Garden By The Bay, belanja-belanja heboh, ngerasain naik taksi Online yang juga lagi marak di Singapur seperti hal nya di Indonesia. Naik MRT , naik Bis, sampai kehujanan. Dari pagi sampai malam, diskusi, bikin tugas, sampai kaki mau copot saking pegelnya, ya capek badan dibikin hepi aja. Menghabiskan malam di pinggiran patung Merlion merupakan akhir dari malam kami di sini. Esoknya kami akan kembali ke Jakarta. 

Melanjutkan tugas-tugas kami, kembali ke rutinitas, membiasakan menulis, menggunakan ilmu mind mapping juga. Semoga semakin terasah kemampuan saya menulis. Pengelolaan media internal juga bisa dibuat yang lebih menarik, menggunakan media sosial yang ada seperti Facebook, Whatsapp ataupun Istagram supaya lebih terjangkau aksesnya. Informasinya juga bisa menggunakan bahasa yang lebih mudah dipahami dan tidak bertele-tele, hingga pesan yang ingin disampaikan bisa diterima sesuai dengan apa yang diinginkan. 

Terima kasih PLN dan Kompasiana yang sudah memberi kesempatan saya mengunjungi SPH. Ke Jakarta aku khan kembali.....

Dok. Pribadi




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline