Bersama Tim Kompasiana, CAP PLN masih melanjutkan program kunjunganya ke Singapore Press Holdings, Hari ke 3, kita diajak berkeliling markas SPH oleh Azhar Kasman sang Editor dari Stomp. Pagi itu kembali Azhar menyambut kami dan langsung diajak melihat kantor manajemennya Stomp, Asia One dan Razor TV. Semua ruangan memiliki tema yang berbeda, sesuai karakter yang mereka inginkan.
Ada Inovasi room.Ada Cafe nya jg lengkap dengan PC untuk bekerja sambil ngopi seperti itulah kira-kira. Ada juga ruang bertemakan Starwars, Super Hero sampai Ruang yg disulap seperti Perpustakaan walaupun hanya wall paper, sungguh inovatif deh. Seneng liat nya.
Pegawainya juga kebanyakan anak muda, santai, relaks sepertinya, semua duduk manis dan diam di depan PCnya masing-masing. Nyaman sekali. Beda deh kalo dengan kantor yang pernah saya sambangin , mungkin sudah banyak yang ngerumpi di ruangannya atau bahkan mojok buat tidur. Duh..duh
Puas diajak berkeliling, Azhar mengajak kami ke kantor Redaksi Stomp, Asia One dan Razor Tv untuk melanjutkan diskusi. Kali ini ada Cherlynn yang merupakan tim yang membuat desain Web nya Stomp, ada juga Jeremy yang juga jago web design. Masing-masing bertanggung jawab pada rubriknya. Diskusi nya cukup seru diruangan yang sangat nyaman, lagi-lagi saya suka banget ambiece nya, bikin ngga stress.
Cherlynn bercerita bagaimana suatu produk bisa diiklankan tanpa menyebut merknya tapi orang sudah paham kalo itu adalah merk yang dimaksud. Dengan mengambil moment Mother's Day, iklan itu dibuat. Prosesnya dilakukan dari kehidupan seorang pengasuh anak asal Philipina yang kebetulan bekerja di rumah eksekutif produser nya Stomp. Cherlynn melakukan obvervasi dari ide yang ada untuk dikembangkan menjadi suatu cerita.
Di Hari itu, sang majikan ingin memberikan surprise kepada pengasuh anaknya, bertepatan hari ibu. Ide yang dikembangkan adalah mengumpulkan foto-foto anak sang pengasuh dan dibuatkan album foto. Album itu diserahkan dengan sebuah surat yang berisikan pesan sang majikan, bahwa dia berterima kasih telah menjaga anak-anaknya dengan baik.
Di hari Ibu ini, sang majikan mempersembahkan kepada pengasuh yang juga seorang ibu. Dengan sedikit narasi dari kehidupan pengasuh di philipina, video singkat itu menjadi hal yang sangat menyentuh. Cerita ini sebenarnya dibuat untuk promosi printer dengan merk ternama. Simpel Idenya tapi kuat pesannya.
Jeremi bercerita bagaimana dia melakukan filter dari video yang dikirimkan netizen, yang akdang ada yang usil mengirimkan video yang tak senonoh. Rupanya ini yang menjadi alasan Stomp memfilter setiap artikel atau pun video yang akan ditayangkan. Karena kemudahan media sosial yang kadang hanya memfokuskan kemudahannya pemuatan berita nya dan kadang mengabaikan etika nya.
Pengelolaan media internal di perusahaan rasanya juga perlu dikelola dengan memapping segmen berita agar menarik. Kemudahan untuk mengakses juga sangat perlu diperhatikan. Penyampaian informasi yang bisa dipahami segala lapisan, bahasa yang tidak melambung hingga tidak dipahami pembacanya. Tugas Humas PLN kedepannya bisa seperti ini ya, hingga bisa menjadi kebanggaan netizen PLN punya blog juga seperti kompasiana aja deh, dikelola oleh Sekretaris Perusahaan. Andai bisa diimplementasikan...mimpi saya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H