Lihat ke Halaman Asli

Pengaruh Kompasiana dalam Hidup Saya

Diperbarui: 15 November 2017   09:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: wpchannel.com

Setiap kompasianer di sini pasti memiliki kenangan tersendiri di kompasiana. Ada yang merasa kompasiana sebagai wadah untuk membantu pemulihan diri, menjadi lebih berani menuangkan ide, jadi lebih mengetahui apa yang diinginkan selama ini yang mungkin terpendam, bertemu teman lama yang bertahun-tahun tak bertemu, sampai menemukan jodoh, mungkin. Tapi apapun itu, pasti sangat berarti buat kompasianer, tak terkecuali saya sendiri.

Mengenang 9 tahun Kompasiana, membuat saya flashback ke dalam ingatan sekitar tahun 2012. Saat itu saya baru lulus kuliah di tahun 2011, masih labil dan bingung ingin bekerja dimana, saya mulai membuka situs media. Kebetulan, saya lulusan Ilmu Komunikasi jurusan Jurnalistik di salah satu universitas swasta di Jakarta. Tentu keinginan untuk bekerja di media massa sangat tinggi. Seluruh lowongan bekerja di media massa, saya apply, tak terkecuali Kompasiana yang saat itu mencari admin. 

Sejujurnya, bukan saya yang meng-apply, tapi pacar saya (yang sekarang menjadi suami) yang memasukan lamaran ke kompasiana. Sebaliknya, saya memasukan lamaran atas nama suami saya ke media massa lain. Kemudian saya mencari tahu apa itu kompasiana dan mendaftar sebagai kompasianer. Saat itu, saya hanya sebagai silent reader. Tak lama, saya dipanggil untuk tes sebagai admin di kompasiana. Melalui beberapa waktu, saya pun diterima sebagai admin di kompasiana. 

Kompasiana, bagi saya, adalah tempat pertama saya bekerja, mengemban ilmu, serta mengenal dunia kerja. Saat itu, saya clueless tentang dunia kerja. Begitupun saat bekerja di kompasiana. Tapi, atas bimbingan dari para senior, saya mengerti bagaimana bekerja di dunia kerja, bagaimana menjalankan media online, secara tidak langsung. 

Dari kompasiana juga, peluang saya bekerja di tempat lain pun semakin terbuka. Yang tadinya hanya lulusan baru, menjadi bertambah dengan adanya pengalaman di kompasiana.  Memang, saya hanya bekerja tak sampai setahun di kompasiana, tetapi pengalaman memang tak bohong. Saya jadi tahu apa yang persisnya yang saya inginkan. 

Lulus dari kompasiana, saya pernah bekerja di penerbitan, di salah satu lembaga pemerintah, sampai kembali lagi bekerja di media massa. Saya pun jadi semakin senang menulis. Itu semua diawali dari bekerja di kompasiana. Teringat kata-kata dari suami saya, "apa yang menjadikan kamu sekarang, itu dari pengalamam hidup yang sudah kamu jalani". Well, itu memang benar. Sampai saat ini saya memutuskan untuk menjadi freelance writer, itu pun masih ada pengaruhnya dari kompasiana. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline