Lihat ke Halaman Asli

Stres di Masa Pandemi Hempas! Mahasiswa Psikologi Undip Ini Ajarkan Metode Pelepasan Emosi

Diperbarui: 2 Agustus 2021   14:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pelaksanaan program SDGs dengan katarsis: pelepasan emosi dengan cara positif/Dokpri

Mertoyudan, Magelang (2/8) -- Terjadinya pandemi COVID-19 tentu saja membawa dampak bagi seluruh aspek kehidupan. Salah satu dampaknya adalah kesehatan mental manusia. Menjaga kesehatan mental sama pentingnya dengan menjaga kesehatan fisik. 

Namun masih banyak masyarakat yang belum memberikan perhatian sungguh-sungguh terhadap permasalahan kesehatan mental mereka. Oleh karena itu, di masa pandemi ini kita juga harus bisa menjaga kesehatan mental.

Sehubungan dengan hal tersebut, mahasiswa KKN Undip membuat program SDGs (Pembangunan Berkelanjutan) guna mewujudkan good health dan well-being kepada masyarakat di Desa Mertoyudan. Program tersebut merupakan kegiatan yang bertujuan untuk melepaskan emosi negatif demi terciptanya kesehatan mental yang baik. 

Inilah yang disebut dengan Kataris. Konsep dari katarsis sebenarnya adalah melakukan pelepasan ketegangan atau meluapkan emosi yang ada dalam tubuh dengan cara yang positif, seperti menulis jurnal, bernyanyi, mendengarkan musik, memukul samsak, menggambar dan mewarnai, dan masih banyak lagi kegiatan yang dapat digunakan dalam rangka pelepasan emosi.

pelaksanaan katarsis dengan menggambar/Dokpri

Mahasiswa asal Fakultas Psikologi ini mengajarkan anak-anak di Desa Mertoyudan untuk melakukan kegiatan katarsis berupa menggambar dan mewarnai. Pelaksanaan katarsis ini tentu saja disambut baik oleh anak-anak di Desa Mertoyudan dan mereka melakukan kegiatan tersebut di depan halaman rumah. 

Meskipun anak-anak seringkali terlihat ceria dan gembira, namun kita tidak boleh mengabaikan kesehatan jiwa mereka.

Selain mengadakan kegiatan katarsis, Dhindha juga memberikan psikoedukasi secara online kepada masyarakat di Desa Mertoyudan khususnya para orang tua. Psikoedukasi kepada masyarakat dilakukan dengan memberikan buku melalui grup WhatsApp yang berjudul "E-Handbook of Katarsis". 

Harapannya dengan pemberian buku tersebut dapat diakses, dibaca, dan diimplementasikan oleh semua masyarakat. Dengan adanya program ini, masyarakat menjadi lebih paham dan mengenal terkait metode pelepasan emosi.

Buku katarsis dapat di-download melalui link https://drive.google.com/drive/folders/1WpVmFiJl9JVd-LyGOQbAO-wCHfZjc6E4?usp=sharing 

Penulis: Dhindha Derraline Mahardhika (Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro)

Dosen Pembimbing Lapangan: dr. Rani Tiyas Budiyanti, M. H.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline