Lihat ke Halaman Asli

Kreatif! Mahasiswa KKN Undip Ciptakan "Senjata" Pencegahan Covid-19 dari Paralon

Diperbarui: 2 Agustus 2021   11:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

penyerahan foot operated handsanitizer (dokpri)

Mertoyudan, Magelang (31/7) -- Adanya lonjakan kasus virus COVID-19 di Indonesia, membuat Pemerintah semakin gencar untuk mengeluarkan kebijakan-kebijakan baru untuk menekan kasus tersebut. Salah satu kebijakan Pemerintah yang dikeluarkan saat ini adalah PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) Darurat di sejumlah daerah. PPKM pada awal mulanya dilaksanakan pada 3 Juli 2021 hingga 26 Juli 2021 dengan catatan Pemerintah tetap menghimbau penerapan kebijakan PPKM Darurat ini. Hingga pada akhirnya Presiden Joko Widodo resmi mengumumkan bahwa PPKM diperpanjang hingga 2 Agustus 2021 untuk menekan jumlah kasus harian COVID-19.

Dengan adanya kebijakan tersebut, Universitas Diponegoro menetapkan kebijakan bagi mahasiswa untuk melaksanakan KKN di rumah masing-masing atau KKN Pulang Kampung. Sehubungan dengan hal tersebut mahasiswa KKN Fakultas Psikologi Undip, Dhindha Derraline Mahardhika, hendak membantu masyarakat terutama dimasa PPKM ini untuk tetap mematuhi protokol kesehatan salah satunya adalah mencegah penularan virus yang dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan tangan. Selain mencuci tangan, menjaga kebersihan tangan dari virus maupun kuman dapat dilakukan dengan menggunakan cairan handsanitizer.

Mahasiswa yang melakukan KKN di Desa Mertoyudan ini memiliki ide kreatif dan inovatif untuk membuat alat handsanitizer yang dioperasikan menggunakan kaki dengan cara diinjak atau yang disebut Foot Operated Handsanitizer. Selain untuk mengurangi resiko penularan virus COVID-19, pembuatan alat ini juga bertujuan untuk menyadarkan masyarakat Desa Mertoyudan bahwa pentingnya menjaga kebersihan tangan dimanapun berada.

Pembuatan Foot Operated Handsanitizer ini menggunakan bahan peralon yang sudah diukur sedemikian rupa dan direkatkan menggunakan lem pipa khusus. 

Foot operated handsanitizer ini diserahkan ke pos satpam RT 09 Desa Mertoyudan, dimana tempat tersebut merupakan lokasi strategis yang seringkali dilewati oleh masyarakat seperti ibu-ibu yang hendak berbelanja, anak-anak bermain, maupun para remaja yang berkunjung ke pos satpam. 

Harapannya dengan adanya alat handsanitizer injak tersebut, masyarakat dapat terbantu untuk menjaga kebersihan tangan dan meminimalisir kontak fisik dari tangan satu ke tangan lainnya melalui botol pump handsanitizer karena penggunaan alatnya yang bisa dilakukan dengan cara diinjak.

Tidak hanya itu, Dhindha juga membuat poster 6M tahap Sikat Covid-19 (Disiplin Protokol Kesehatan Covid-19) yaitu mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, mengurangi mobilitas, menghindari kerumunan, dan mendapatkan vaksinasi. Poster tersebut telah ditempel di lokasi strategis Desa Mertoyudan seperti pos satpam, papan pengumuman, poskampling, dan tempat lainnya. 

Ditambah pemasangan poster cara menggunakan handsanitizer yang baik dan benar sesuai dengan anjuran Kementrian Kesehatan yang dipasang dilokasi bersama dengan alat foot operated handsanitizer tadi.

pembuatan poster penggunaan alat handsanitizer dan cara memakai handsanitizer yang benar (dokpri)

Dhindha Derraline Mahardhika/Fakultas Psikologi Undip




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline