Lihat ke Halaman Asli

Dhina Putri Oktavia

Mahasiswa Pendidikan Agama Islam di Universitas Nahdlatul Ulama Al Ghazali Cilacap

Generasi Muda Beraksi, Meningkatkan Literasi dan Numerasi Lewat Program Kampus Mengajar di SDN 3 Jatilawang

Diperbarui: 6 Juli 2024   21:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Program Kampus Mengajar adalah program Kebijakan Kampus Merdeka Belajar Merdeka (MBKM). Hal tersebut bertujuan agar meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia sehingga terdapat peningkatan pada literasi dan numerasi siswa. Mahasiswa mempunyai kesempatan untuk belajar di luar kelas melalui program kampus mengajar dimana mahasiswa dapat berkolaborasi dengan guru, karena peran mereka dalam meningkatkan pendidikan dan menumbuhkan kreativitas sangatlah penting. Selain itu, mahasiswa memiliki kesempatan untuk mendapatkan pengalaman pendidikan yang inovatif dan mengembangkan soft skill dan hard skill

Beragam program literasi yang telah kami jalankan mencakup berbagai inisiatif menarik dan berkelanjutan, di antaranya:

English Class

Program tersebut merupakan program pembelajaran Bahasa Inggris di kelas dengan berbagai model dan media pembelajaran yang kreatif. Pada program English Class, kami mendapatkan bagian untuk implementasi program tersebut di kelas 5. Program ini berjalan setiap seminggu sekali pada hari Jumat. Kami melakukan program tersebut sesuai dengan materi yang ada di kelas. Pembelajaran ini juga kami lakukan dengan pembelajaran yang kreatif agar peserta didik tidak merasa bosan. Beberapa media ajar yang kami buat bersama tim untuk program ini yaitu pada saat materi flavour, menggunakan media ajar tebak-tebakan dengan gambar makanan dan minuman. Kemudian pada saat materi ukuran kata benda kami menggunakan media ajar mencocokkan gambar dan permainan jingkat-jingkat. Kemudian pada saat materi pakaian, pembelajaran dilakukan dengan berkelompok membuat jemuran dan mempresentasikannya.

Islamic Class

Program tersebut merupakan program pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di kelas dengan sistem pembelajaran yang menyenangkan. Program ini dilakukan dengan menyesuaikan dari guru Agama di sekolah penempatan. Pembelajaran ini sudah kami lakukan di kelas 2, 3, 4, dan 5. Pada saat di kelas 2 dan 3 kami melakukan pembelajaran dengan praktek sholat. Kemudian pada saat di kelas 4, kami melakukan pembelajaran dengan materi Kisah Perjalanan Nabi Muhammad SAW ke Madinah. Kemudian pada saat di  kelas 5, kami melakukan pembelajaran dengan materi infaq, shodaqoh, dan zakat.

Kelas Aku Pasti Bisa

Program ini merupakan program kelas tambahan sepulang sekolah bagi peserta didik yang belum bisa membaca dan berhitung. Program tersebut dilaksanakan setiap satu minggu 3 kali pada hari Selasa, Rabu, dan Kamis yang dilaksanakan kurang lebih satu jam. Program ini dilaksanakan pada seluruh kelas bagi anak-anak yang belum bisa membaca dan menghitung. Program ini diikuti oleh 6 siswa yaitu kelas 2 (2 anak), kelas 3 (2 anak), kelas 4 (1 anak) dan kelas 5 (1 anak). Dengan adanya program ini, anak-anak merasa sangat senang karena ada kelas tambahan. Ada perkembangan terkait dengan membaca dan menghitung bagi anak-anak yang mengikuti program tersebut.

Sahabat Literasi

Program ini merupakan program yang berfokus pada revitalisasi perpustakaan dan mading, meliputi administrasi perpustakaan, menghias perpustakaan dan mading.  Dalam program kerja untuk perpustakaan meliputi penataan buku dengan buku-buku yang ada di perpustakaan dijadikan satu sesuai dengan tingkatan kelas dan materinya, pemilihan buku layak pakai dan tidak layak pakai di perpustakaan, pendataan identitas buku dengan memasukan nomer induk buku, penyelesaikan nomer panggil buku di semua buku-buku yang ada di perpustakaan, pembuatan dan pemasangan setiap tema di rak buku yang ada di perpustakaan, penataan buku di perpustakaan yaitu buku-buku yang tadinya berada di rak sebelumnya dibersihkan dan dipindahkan di rak buku dengan yang lain, kemudian buku-buku yang tidak terpakai ditaruh di ruangan tempat buku-buku yang sudah lama.

Kemudian saya dan tim membuat pojok baca di sudut perpustakaan. Pojok baca tersebut hampir sama dengan pojok baca yang ada di kelas, namun di perpustakaan menggunakan cat tembok. Kemudian terkait dengan mading sekolah, kami membuat banner program kerja selama penugasan untuk kenang-kenangan di mading sekolah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline