Lihat ke Halaman Asli

Mereka Tetaplah Dua Pribadi yang Berbeda

Diperbarui: 20 November 2020   16:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Cerita ini dialami oleh anak kembar bernama Elin dan Elis. Sejak kecil, mereka memiliki banyak kesamaan, dimulai dengan pakaian, keinginan, bahkan tingkah laku. Namun, seiring dengan berjalannya waktu, perbedaan itu mulai terlihat. Perbedaan di antara saudara kembar itu wajar, karena meskipun kembar, mereka tetaplah dua pribadi yang berbeda.

Mereka sangat cantik dan pintar. Sejak kecil, mereka sudah menjadi pusat perhatian orang yang melihatnya. Mereka juga sangat mirip hingga sulit dibedakan. Tetapi saat Sekolah Menegah Pertama atau SMP, Elis menjadi berubah karena kecelakaannya yang membuat wajah cantiknya tertutupi luka. Kini ia memiliki sifat yang tomboy dan tidak peduli pada penampilannya. Berbeda sekali dengan Elin.

Tahun demi tahun berlalu, kini Elin dan Elis duduk di bangku Sekolah Menengah Atas atau SMA begitu banyak perubahan. Kecantikan serta kepintaran menjadikan idola para lelaki di sekolah, Banyak dari kaum Adam yang berlomba-lomba memenangkan hati Elin. Tidak dengan Elis. Ia selalu menerima komentar negatif karena sifatnya yang tomboy dan penampilannya yang gemuk,kusam, dan rambutnya yang tak pernah rapih.

Sejak saat itu Elis selalu diacuhkan, sementara ayah dan mamah pun selalu memanjakan Elin.

"Allah itu adil, kesabaran dan keyakinan akan merubah segalanya"kata Elis pada dirinya sendiri.

Luka itu memberi banyak hal dan menjadikan Elis wanita yang lebih dekat dengan sang pencipta. Beda dengan Elin kecantikan membuatnya angkuh, hanya kalangan tertentu dapat berteman dengannya. Sifat itu tidak jauh dari Pak Herman dan Ibu Lidya, pasangan Pengusaha ternama, orangtua Elin dan Elis. Sebab itu, Tak banyak tetangga menyukai kepribadian yang terlalu sombong dan angkuh. Tapi tidak dengan Elis, tetangga sangat menyukai Elis yang jauh lebih baik dan terkenal ramah.

Sifat Elis yang tomboy membuat kasih sayang ayah pada Elis berkurang, ayah menginginkan Elis tetap feminim. Namun, apakah kembar harus selalu sama?

"hei... melamun aja, nggak baik tau" ucap kak Aldi membuyarkan semua fikiran Elis

Kak Aldi, ia adalah kakak Elin dan Elis. Ia pun merasakan apa yang Elis rasakan. Entah... kesalahan apa yang membuat Elis dan kak Aldi selalu saja salah di mata ayah. Sedangkan Elin? ia selalu benar.

"kenapa sih kak, ayah berubah gini? Kenapa hanya Elin yang ada di fikiran ayah? Sementara kita? Kita selalu salah dimata ayah" ucap Elis bersandar di tubuh kakak

"entahlah dek, tapi... ya sudahlah, kakak yakin, semua akan indah pada waktunya" ucap kak Aldi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline