Bulusan, Tembalang, Semarang (30/1) Terhitung mulai Senin, 4 Januari 2020 Universitas Diponegoro kali kedua menerjunkan Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) melalui domisili asal mereka masing-masing guna melakukan pengabdian kepada masyarakat setempat dengan menjalankan beberapa program kerja. Untuk itu, KKN kali ini kembali disebut sebagai KKN Pulang Kampung. Seraya dengan halnya Dhimas Syahlana Pramaditya L, mahasiswa KKN TIM I UNDIP 2020 asal Bulusan, Semarang yang juga sedang mengikuti program KKN ini. Program pertama yang dibawakan oleh Dhimas adalah Pemberdayaan Ibu PKK RT 03 dengan Edukasi UMKM di Era New Normal Melalui Transformasi Digital Dalam Rangka Meningkatkan Pendapatan Ekonomi di Tengah Pandemi COVID-19.
Guna mengembangkan program kerja tersebut untuk masyarakat, mahasiswa mengambil contoh bisnis home industry berupa lilin aromatherapy dimana mahasiswa terlebih dahulu melakukan pendalaman studi pustaka (literatur) dalam menciptakan lilin aromatherapy bebasis bahan alami (kulit lemon dan biji kopi). Lalu nantinya dilanjutkan dengan pendampingan dan edukasi pembuatan lilin aromatherapy dari kulit lemon dan biji kopi dan memasarkannya melalui media online (e-commerce) serta melakukan penyuluhan terhadap pentingnya membangun usaha dari rumah dalam kondisi pandemi COVID-19 (Corona Virus Disease 2019). Hal ini dilakukan kepada Ibu-Ibu PKK RT 03 RW 05, Kelurahan Bulusan, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang dengan metode online via Whatsapp Group guna mencegah adanya per kumpulan massa ditengah masa pandemi COVID-19.
COVID-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh jenis coronavirus yang berbahaya dan menyerang sistem pernafasan. Virus baru dan penyakit yang disebabkannya ini tidak dikenal sebelum mulaimewabah di Wuhan, Tiongkok, bulan Desember 2019. Di Indonesia sendiri, jumlah orang yang terpapar COVID-19 terus bertambah setiap harinya sehingga berdampak pada jalannya perekonomian negara yang berimplikasi juga pada kondisi ekonomi masyarakat. Untuk itu program edukasi UMKM ini diharapkan dapat membantu masyarakat mengangkat kondisi ekonomi mereka dengan memanfaatkan kemajuan teknologi digital sehingga tetap dapat meminimalisir penyebaran COVID-19.
"Edukasi ini perlu diberikan kepada masyarakat khususnya para Ibu PKK RT 03 RW 05 Kelurahan Bulusan karena banyak dari mereka yang masih awam terhadap teknologi digital dan dampak positif dari pembuatan usaha dari rumah yang juga dapat meminimalisir dan mencegah penyebaran dari COVID-19. Selain itu pembuatan lilin aromatherapy sebagai salah satu contoh produk bisnis home industry ini cukup mudah dan efektif sebagai contoh usaha yang dapat dibuat dari rumah di masa sekarang, bahan-bahannya pun mudah didapat dilingkungan maupun pasaran" ujar Dhimas Syahlana Pramaditya L
Dengan adanya pengedukasian tersebut sangat diharapkan hasil yang maksimal pada masyarakat untuk dapat menambah wawasan mereka terhadap dunia e-commerce seperti Tokopedia, Bukalapak, Shopee, Akulaku, dll serta membantu mengajarkan mereka membuat produk usaha yang ramah lingkungan untuk pertahanan ekonomi mereka masing-masing. Adapun tujuan diadakannya program ini adalah tetap menjalankan roda perekonomian rumah tangga dengan tetap mematuhi protokol kesehatan melalui transformasi digital.
"Harapannya melalui program edukasi pembuatan lilin aromateraphy dengan transformasi digital ini, para Ibu PKK disini dapat menerapkannya dengan baik sehingga dapat menambah wawasan mereka terhadap dunia digital guna memanfaatkannya untuk menjual produk usaha dari rumah sehingga dapat meminimalisir interaksi dalam perdagangan" ujar Ketua PKK RT 03 RW 05 Kelurahan Bulusan
Oleh: Dhimas Syahlana Pramaditya L; S1-Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan; Fakultas Ekonomika dan Bisnis; Universitas Diponegoro
Dosen Pembimbing Lapangan: Rosyida, S.P., M.Sc
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI