Lihat ke Halaman Asli

Dhimas Nalendra Krisna

Mahasiswa UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA

Perkembangan Motorik Anak Pada Masa Pra-Sekolah

Diperbarui: 29 Oktober 2023   20:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto bersama anak-anak TK DEWI/dokpri

Surabaya, 21 Oktober 2023. Mahasiswa dari Fakultas Psikologi angkatan 2023, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya. Dhimas Nalendra Krisna (1512300090). Diberikan tugas untuk melaksankan kegiatan turun lapangan untuk melakukan sosialisasi dan edukasi tentang pembelajaran perkembangan motorik ke lembaga pendidikan Taman Kanak-kanak. Dalam konteks ini perkembangan motorik anak yang di ajarkan harus sesuai dengan masa perkembangan anak yang sesuai dengan umurnya atau pada umur 0-6 tahun. Dalam mata kuliah Psikologi Perkembangan oleh dosen pengampu ibu Sayidah Aulia Ul Haque, S.Psi., M.Psi., Psikolog. Tujuan kegiatan ini adalah untuk melatih kemampuan perkembangan motorik pada anak TK.

Pelaksanaan Kegiatan Edukasi ini dilaksanakan pada Sabtu, 21 Oktober 2023 bertempat di TK DEWI, Dalam kegiatan turun lapangan di TK ini. Kami mengaplikasikan pembelajaran menggunakan media game guna merangsang motorik halus dan motorik kasar pada anak. Ada 3 game sederhana yang kita gunakan yaitu, lari zig zag dengan memasukkan bola di keranjang, Mencocokkan pola gambar, dan menempelkan kertas menyesuaikan pola. Tujuanya yaitu untuk merangsang motorik halus anak berupa kemampuan untuk melatih kosentrasi, melatih kemandirian, melatih kekompakan, interaksi komunikasi antar teman, dan melatih fokus anak. Motorik kasar yang di dapat yaitu, melatih kelenturan dan koordinasi otot tangan serta kaki, menstimulasi pertumbuhan dan perkembangan fisik, membentuk, membangun, dan memperkuat otot tubuh, dan melatih keseimbangan.

Game ke 1  Lari zig zag dengan memasukkan bola di keranjang (Motorik Kasar)/dokpri

Game pertama yang digunakan yaitu  lari zig zag dengan memasukkan bola di keranjang, permainan ini dikategorikan dalam permainan motorik kasar. Anak-anak dibagi menjadi dua regu dan dibariskan lurus 8 anak dalam 1 kelompok. Setiap anak akan berlari zig zag dengan membawa bola sampai memasukan bola di keranjang setelah itu kembali ke awal lalu secara bergantian dengan anggota  tim yang lain. Manfaat permainan ini dapat melatih kelenturan dan koordinasi otot tangan serta kaki, Menstimulasi pertumbuhan & perkembangan fisik, Membentuk, membangun, dan memperkuat otot tubuh dan Melatih keseimbangan

Game ke-2 menempelkan kertas menyesuaikan pola (Motorik Halus)/dokpri

Game kedua yang digunakan yaitu  menempelkan kertas menyesuaikan pola, permainan ini dikategorikan dalam permainan motorik halus. Anak-anak memilih pola gambar sesuai yang diinginkan setelah itu setiap anak menempelkan kertas yang sudah dipotong lalu ditempel sesuai pola yang tadi di pilih. Manfaat permainan ini dapat melatih perkembangan gerak otot kecil, melatih konsentrasi, melatih kemandirian, melatih keterampilan, dan Melatih koordinasi mata dan tangan.

Game ke-3 mencocokkan pola gambar (Motorik Halus)/dokpri

Game ketiga yang digunakan yaitu  Mencocokkan pola gambar, permainan ini dikategorikan dalam permainan motorik halus. Anak-anak dibagi menjadi dua regu dan dibariskan lurus 8 anak dalam 1 kelompok. Setiap anak mencocokan pola sesuai gambar yang ditentukan, misal gambar telapak tangan itu ditepuk, gambar buah dipukul setelah itu bergantian dengan teman selanjutnya. Manfaat permainan ini dapat melatih konsentrasi otak dan mengenal gambar, dan melatih kelenturan dan koordinasi otot tangan.

Ice Breaking dan Membuat kenangan bersama Anak-anak TK DEWI/dokpri

Kami melakukan ice breaking setiap selesai permainan motorik. Manfaat dari ice breaking ini dapat menghilangkan rasa kebosanan dan keletihan yang terdapat pada anak, meningkatkan rasa semangat pada anak, meningkatkan konsentrasi untuk melanjutkan aktivitasnya,dan menciptakan suasana yang kondusif. Setelah semua kegiatan selesai, kami membuat kenangan seperti berfoto bersama dan stempel jari ke semua anak. Manfaat dari kegiatan kami ini, kami berharap para guru dan anak-anak di TK DEWI dapat mengingat kembali kepada kami, dan bisa mengembangkan materi perkembangan motorik yang kami praktekan atau kami jelaskan.

Penerapan edukasi ini di dasari oleh banyaknya pengajar yang kesusahan dalam melakukan pembelajaran di masa sekarang atau bisa dibilang merdeka belajar. TK DEWI  ini sendiri dari segi pengajar disana sangat memahami dan sudah menerapkan pembelajaran yang sesuai. Pengajar di TK DEWI melakukan pembelajaran yang sesuai usia anak dengan memberi modifikasi sedemikian rupa agar bisa sesuai dengan pembelajaran yang diinginkan oleh pemerintah.

Foto bersama Guru TK DEWI/dokpri

Dalam pelaksanaan kegiatan ini, kita mendapatkan respon tanggapan yang baik dari pengajar dan anak-anak. Walaupun kami mengalami sedikit kendala dalam  mengorganisasiakan kondisi kelas dan mengatur rasa kebosanan pada anak TK. Untungnya kita didampingi oleh 2 guru pengajar yang senantiasa membantu kita dalam mengatur kondisi kelas, seperti melakukan yel yel, jargon dan ice breaking. Respon baik dapat kita lihat dari keantusiasan anak-anak saat menerima pembelajaran menggunakan media game tersebut. Dan guru-guru pengajar memberikan support dukungan dan semangat untuk kita yang telah belajar untuk berani terjun praktik lapangan di semester-semester awal. Walaupun kita di berikan suatu kritik, dan saran. Beliau ingin di kemudian hari kita yang melaksanakan kegiatan praktik turun lapangan disitu lagi. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline